Chapter 23: "Rumah"

17 7 0
                                    

Pagi hari yang begitu dingin memasuki musim Hujan yang tampaknya tidak akan berhenti walau menjelang seharian, namun di pagi itu Hujan sudah berhenti. Membekas dari tadi malam, Seiring membendung nya langit-langit awan. Cukup terbilang bahwa sedikit hangat dibandingkan Pagi kemarin, memang sebuah cuaca yang mendukung untuk Riana, Tiara dan Jake menengok Rumah yang akan mereka beli. 

Dalam Mobil hitam mewah yang melaju ke dalam perumahan, adalah mobil yang dikendarai oleh Dayel. Penumpang yang mengisi kursi depan bersama Dayel adalah Reit dan kursi penumpang diisi oleh Riana, Tiara dan Jake.

"Sebelumnya, Terimakasih Sir.Reit. Anda mau membantu kami mencari Rumah untuk kami tinggali, Namun anda tidak perlu repot untuk mengantar kami juga." Ucap Jake.

"Ahah, Santai nak. Ini sebuah kemauan saya. Jika rumah itu tidak sesuai ekspektasi maka yang menyarankan Rumah harus bertanggung jawab, lagipula jika saya tidak ikut saya pasti dimarahi oleh istri saya AHAHAHAHAHA." Reit tertawa dengan kencang. "Ini juga sebagai tanda terimakasih saya karena dekorasi kalian lebih cepat dari tenggat yang saya minta, dengan begini saya dapat melihat anak saya kemarin malam menangis sejadi-jadinya karena melihat dekorasi indah kalian. Dia bahkan ingin ratusan kali mengadakan pernikahan  untuk dapat menggunakan jas kalian. HAHAHAHA."

"Kami tersanjung Pak, Terimakasih." Ucap Riana.

"Jangan sungkan! kalian memang menakjubkan. Ah, iya. Ini dia pondoknya. Dan rumah itu yang saya sarankan! yak Dayel, Turunkan kami depan rumah itu." Reit menunjuk ke arah rumah tingkat dua yang cukup besar, Sederhana dan dapat memuat keluarga kecil Yenny.

Mereka bergegas turun dari mobil itu setelah mobil itu berhenti, Tiara tidak ada habisnya memuji betapa bagusnya Rumah itu. Bahkan Jake dan Tiara, Melihat Reaksi mereka Reit tertawa bahagia.

"HAHAHAHA sesuai ternyata." Ucap Reit.

"Sungguh sempurna Tuan! Inilah yang kami tunggu! Yuhu!" Tiara langsung lari menuju dalam rumah itu, Diikuti oleh Riana, Jake dan Reit.

Rumah itu memang tidak terlihat mewah, tapi setidaknya rumah itu bisa menampung banyak memori kebahagiaan kedepannya. Jake dan Tiara sangat terkesan melihat isi dalam rumah itu, yang mereka pikirkan bahwa kedepan nya akan baik-baik saja dengan Rumah itu.

"Kalian suka?" Reit muncul di belakang mereka melihat mereka yang sibuk melihat isi rumah itu.

"Suka Pak, Kita akan ambil." Ucap Riana.

"Syukurlah," Reit tersenyum mendengar ucapan Riana. "Oiya, Saya ingin menyerahkan ini kepada kalian." Reit meraba sesuatu dalam kantung jaketnya, mengeluarkan selembar kertas.

Riana dan Jake terdiam melihat benda yang akan diberikan oleh Reit, itu sebuah undangan pernikahan anaknya.

"Anak saya ingin kalian datang, Mereka bahkan menyediakan kebaya dan kemeja batik untuk kalian. Ini bentuk apresiasi dari anak saya, terimalah." Reit menyerahkan surat itu kepada Jake dan Riana.

Riana menerima surat itu dengan perlahan, awalnya Riana dan Jake masih bingung mengapa hal ini masih bisa terjadi.  Diundang oleh pejabat tinggi kedalam pernikahan anaknya? Bahkan hanya membutuhkan sebulan bagi mereka untuk akrab satu sama lain. Namun Riana melihat Jake dengan tersenyum, begitu pula Jake.

"Baik, kami terima Sir.Reit. Kami pastikan akan datang." Ucap Jake dengan senyum yakin nya.

Reit puas dengan jawaban Jake barusan dan tersenyum lebar.

Tiba-tiba Tiara muncul di sebelah Riana, mengintip surat undangan nikah yang dipegang oleh Riana. Tiara langsung tersenyum lebar dan menarik Riana, Riana terkejut oleh tarikan Tiara.

"Kak Riana! aku ingin mengucapkan nya duluan!" Ucap Tiara.

Jake kaget dengan apa yang diucapkan Tiara, Jake merasa kecolongan karena Tiara akan mengucapkan selamat ulang tahun duluan sebelum dia. Reit melihat tingkah laku Jake mencoba menahan ketawa nya sangat bersusah payah.

Dream Lake (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang