Chapter 25: "Labelling"

15 6 0
                                    

Seketika itu membuat mereka terdiam dalam shock berat, namun dengan berat hati Riana tak mau mereka jatuh lagi. Bahkan disaat hari bahagia Reit, bahkan tidak sekalipun Riana merasakan itu harinya karena ulang tahun nya karena Ia merasa semua berhak bahagia. Apalagi jika mereka sudah sepakat jika Yenny sudah tiada, mereka tidak akan jatuh dalam depresi. Riana menarik lengan Jake untuk menyadarkan Jake dari lamunan nya.

"Aku akan pergi mengurusi hal ini, Terimakasih Pak Reit. Anda tidak perlu khawatir dan fokuslah pada anak anda." Ucap Riana.

"Ajak aku, Riana." Jake memegang tangan Riana yang sedang memegang tangan nya.

"Tidak. Kamu jaga Tiara disini, belum waktunya untuk tahu Jake. Percayakan padaku." Tangan Riana yang lain memegang lengan Jake satu lagi, Jake membalas hal yang sama. Lalu jake menempelkan Jidat nya dengan Jidat Riana, dan hidungnya kepada hidung Riana.

"Janjilah padaku untuk mu tidak menangis lagi." Ucap Jake.

Itu membuat Brian sekali lagi melihat ke arah mereka yang tengah mesra dengan wajah lesunya.

Riana mengangguk dan bergegas pergi ke lobi, Reit menepuk punda Jake dan bergega mengikuti Riana. "Aku panggil Dayel untuk mu Riana." Ucap Reit.

"Aku harus cari Tiara." Jake ingin pergi meninggalkan Brian, namun Brian menarik tangan nya.

"Izinkan aku ikut, setidaknya aku dapat membantumu sebagai keluarga jauh sudah cukup bagiku. Dan kurasa aku juga harus menganggap mereka sebagai keluarga entah ipar atau apapun, aku harus berterima kasih dengan mereka." Ucapan Brian membuat Jake berhenti melangkah. "Jake,  aku turut berduka cita."

"RIANA! JAKE!" Seketika teriakan itu membuat semua orang berpaling. Jake dan Brian langsung bergegas mencari arah teriakan itu, Jake mengenali suaranya. "Suara Tiara."

Terlihat dari jauh tangan Tiara telah ditarik oleh Pria bertubuh kekar itu, Jake bergegas lari ke arah Tiara diikuti oleh Brian.

"Pak mungkin kau salah orang-" Ucapan Brian dipotong oleh Jake.

"Lepaskan Tiara."

"Atau apa?" Fabris menghalangi Jake dan Brian yang berusaha menghampiri Orangnya.

Reit menyadari kekacauan tersebut dan kaget dengan tindakan Fabris yang semena dalam acaranya.

"HADIRIN SEKALIAN! INI DIA TIARA FOLD, GADIS KETURUNAN PERRY FOLD YANG MERUPAKAN PENGKHIANAT NEGARA!" Teriakan Fabris menggemuruh dalam semua sisi di gedung itu.

Seketika Reit naik pitam. "FABRIS DASAR KAU BRENGSEK INI ACARA ANAKKU!" Reit langsung berjalan cepat menghampiri Fabris.

Dalam fokus Fabris terhadap Reit, Jake mencuri kesempatan dengan menonjok Fabris di mukanya. Spontan Orang Fabris melepas pegangan mereka terhadap Tiara untuk melindungi Fabris.

"TIARA LARI" Teriak Jake.

Tanpa menunggu Jake Tiara langsung lari menuju gedung luar, Jake berusaha mengikuti Tiara namun tangan nya ditarik oleh orang-orang fabris yang mulai berdatangan. Jake mengalami kesusahan menghempas pegangan orang itu, Ia semakin tertinggal oleh Tiara.

Seketika Brian datang dan menonjok orang itu.

"JAKE, LARILAH. LINDUNGI KELUARGAMU." Pinta Brian.

Jake langsung bergegas setelah lepas dari genggaman orang itu.

Disaat Tiara sibuk lari, Ia menoleh kebelakang dan melihat Orang-orang Fabris terus mengejarnya. Tiara semakin ketakutan. 

Seketika Tiara terjatuh, Jake melihatnya dan berusaha mengangkatnya. Namun Orang-orang itu sudah dekat dengan mereka membuat Jake dan Tiara semakin panik. Tiba-tiba muncul orang yang cukup mudah berdiri di depan mereka memakai jas mahal dan rokok tebal itu, seketika orang-orang fabris berhenti kebingungan melihat siapa Pria yang menghalangi mereka. Pria itu membuang rokok tebal itu dan melihat ke arah Jake dan tiara, Dia adalah Moris.

"Kau sudah dewasa, Tiara. teruslah berlari. Biar Paman bantu." Ucap Moris.

Jake langsung membangunkan Tiara. "Terus berlari dan pesanlah taxi, Arahkan ke rumah sakit dan cari Riana. Aku akan menghalangi mereka."

Tiara bergegas lari meninggalkan Moris dan Jake menghadapi menghadapi orang-orang Fabris itu. Riana terus berlari hingga ia lelah dan tak kuat menahan tubuhnya, Fisiknya jauh lebih lemah dari sebelumnya karena bercampur dengan perasaan takutnya.

Perlahan rintik hujan berjatuhan, selang lama menjadi hujan deras. Tiara sudah kehabisan nafas untuk berlari lebih jauh, dalam hujan deras Tiara samar-samar melihat orang-orang Fabris mengejarnya di belakang, Tiara yakin dia sudah tak sanggup memanggil Taxi. Ia lanjut berlari meski kelelahan, Ia tak bisa melihat ke arah mana dia berlari. Susah baginya berlari dalam Hujan lebat dan kelelahan nya, Ia tidak menyadari ia sudah menapak Jalan raya.

Bahkan Ia tidak menyadari Mobil yang melaju kencang menuju arahnya.

Seperti yang kalian tebak. Tiara tertabrak mobil yang melaju kencang itu, Hingga Ia tak berdaya berpikir lagi. Orang-orang Fabris itu berhenti mengejar nya dan hanya melihatnya saja, seketika banyak orang-orang melihat kejadian itu berkerumun. Supir dalam mobil itu turun dan mengecek keadaan Tiara.

"Oh my God, What I've done?" Sopir mobil itu ternyata hanyalah Warga negara asing, Seketika orang-orang menghampiri Tiara dan sopir itu. "HELP! MY CAR HAS BROKEN, I CAN'T DRIVE IT. SOMEONE HAVE A CAR TO DRIVE THIS CHILD PLEASE? SHE'S BLEEDIN TO MUCH PLEASE.."

Orang-orang yang disekitarnya hendak ingin membantunya namun Orang-orang Fabris membuka suaranya. 

"Anak itu adalah keturunan dari Perry Fold, Kalian ingin membantunya?"

Seketika warga-warga berhenti bergerak dan hanya melihat sopir itu kesusahan sendiri, Jake datang dan melihat Tiara yang sudah terjatuh dengan banyak darah pad badan nya.

"Tidak, TIARA!" Jake berlari ke arah Tiara.

"Sir, Im so sorry. My car cannot be drived, i already ask this people to help this child but they just stoped and just looking at us i don't know why.." Ucap Wna itu.

Jake tersadar dan melihat sekelilingnya yang hanya melihat ke arah mereka, sambil memeluk Tiara Jake berteriak. "TOLONG! JANGAN CUMAN MELIHAT! PANGGIL AMBULAN PLEASE SESEORANG SEKARAT, ADIKKU SEKARAT!" Jake menangis tersedu sedu, namun Jake semakin terkejut Warga itu tak bergerak sama sekali. Malah mereka melihatnya dengan muka menjijikan.

"KAMI TIDAK MENOLONG DARAH KETURUNAN KORUPTOR!", "IYA BENAR, JIKA KITA BIARKAN DIA HIDUP. KITA AKAN SEMAKIN JATUH MISKIN.","KITA MEMBERI MEREKA MAKAN NAMUN MEREKA MEMBERI KITA OMONGAN!".

Seketika Jake hanya terdiam mendengar Warga itu benar-benar seperti membuang Tiara, Jake merunduk seperti Orang yang menahan amarah.

"Sir? Please wait, i'll bring my Phone to call the ambulance." Ucap Wna itu.

Namun tak selang lama Pria Wna itu berbicara, Jake perlahan berdiri dalam hujan lebat sambil menggendong Tiara. Dalam kepalanya yang masih menunduk, Ia perlahan lanjut berjalan dalam Hujan lebat itu. Dengan tatapannya yang kosong, Jake nekat membawa Tiara dengan tangan sendiri. Warga sekitar tidak bisa apa-apa selain menonton aksi gila Jake, warga itu menanggung rasa dosa mereka yang tak mau mereka akui.

Dalam kondisi Gelapnya malam, bahkan Jake dan Tiara tidak menyadari waktu yang mereka ambil dalam acara itu. 

"Jake, maaf kalau aku tak bisa sampai untuk memanggil taxi tadi." Ucap Tiara dalam keadaan lemahnya.

Namun Jake sama sekali tak bergeming, Jake dalam kondisi shock berat hingga Ia tak bisa menyadari sekitar nya dan fokus akan satu tujuan. Tiara hanya bisa tersenyum tipis melihat wajah Jake yang kosong, Tiara lanjut berbicara sampai mereka telah tiba dalam rumah sakit itu karena Ia tahu jika Jake terus berjalan dalam kekosongan pasti akan membuatnya semakin sakit.

"Jake, disaat aku bertemu denganmu kembali setelah kau dikatakan melakukan percobaan bunuh diri aku sangat bersyukur. Walau kau datang dengan wanita baru, yang tak kusangka akan sangat dekat dengan ku sekarang. Kalau boleh jujur, peran mu dalam hidupku sungguh berefek besar Jake. Disaat kau lebih bahagia saat Riana mulai muncul dalam kehidupanmu, aku sungguh bersyukur namun juga iri terhadap Riana." Tiara melihat muka Jake dengan lekat dalam lengan nya, Jake yang masih terlihat seperti Orang tanpa pikiran. Sekali lagi Tiara tersenyum manis melihat wajah Jake. "Tahukah, Jake. Aku mencintaimu, Namun naas nya aku lebih menyayangi Kak Riana."

Jake masih tak bergeming dan tetap fokus berjalan, bahkan dengan pengakuan Tiara barusan Jake tidak menjawab sama sekali.

"Jake, dengarlah. Pesanku yang terakhir." Ucap Tiara.

Dream Lake (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang