Chapter 24: "Ending"

25 7 0
                                    

Tiara melihat Jake dan Riana yang masih sibuk dengan kesedihan masing-masing, Tiara semakin merasa bahwa apakah benar pencapaian yang kita rencanakan berhasil dengan sia-sia? Namun Tiara mengingat sekali lagi apa yang dikatakan Yenny pada dirinya, tetaplah menjadi periang walau yenny telah tiada. Riana berpegang teguh dalam pesan terakhir Yenny terhadapnya. Tiara memantapkan dirinya untuk menolong keadaan sekarang, ini saatnya Ia bergantian menjadi pahlawan.

"Bukankah kalian tahu?" Suara Tiara membangkitkan kesadaran Jake dan Riana, Mereka langsung memperhatikan Tiara seketika. "Sifat justru tidak akan berbuah sesuatu, tidak akan membantu Yenny untuk kembali pulih. Kita telah dipercayai Tuan Reit untuk mewakilkan Yenny menghadirkan pesta pernikahan itu, bahkan kita sudah dipercayai Yenny untuk menggantikan nya sebagai penerus toko bunga nya. Bahkan kita juga mewakili nya untuk melihat Rumah yang kita impikan! Walau Ia tidak bersama kita disaat hal itu terjadi, Ia masih bisa merasakan nya."

Tiara perlahan memegang tangan Riana dan menariknya. "Bukankah kita harus mempersiapkan Pindahan barang? Bukankah kita harus menyiapkan hati yang senang untuk pesta pernikahan besok? Bukankah Yenny berharap bahwa hari esok menjadi hari bahagia kita semua karena Ulang tahunmu? Kak Riana."

Riana terkejut namun perlahan ia tersenyum, Begitupula Jake. "Kau benar, masih banyak hal yang akan kita urusi." Ucap Riana.

"Baiklah mari kita bergegas." Balas Jake.

Malam itu meninggalkan mereka bertiga yang sibuk dengan segala urusan pindahan rumah mereka, hingga mereka tidur pada tengah malam untuk dapat bangun tidak terlalu siang. mereka harus siap untuk melanjutkan hari mereka tanpa Yenny, bahkan tidak perlu berharap setinggi langit untuk dapat melanjutkan hidup dengan bimbingan Yenny dalam sisi mereka. Hal yang akan menjadi dorongan besar mereka untuk jauh lebih dewasa, pada saat ini mereka menyaksikan, bahkan kita semua menyaksikan bahwa ini akan menjadi sebuah keputusan terbesar mereka untuk tetap melanjutkan hidup tanpa tujuan hidup tersendiri.

Mereka bangun pada pagi hari, Mandi, atau bahkan bersiap untuk Hari itu. Mereka terbangun seperti hari biasanya mereka terbangun, hanya saja yang membedakan hari itu dengan sebelumnya adalah tidak ada Yenny dalam sisi mereka.

Jake berdiri tepat di depan cermin dengan dada telanjang nya, dengan baju batik pada tangan nya. Ia mengambil nafas panjang menatap cermin itu dengan muka lesunya, Ia menatap lekat cermin itu melihat wajahnya yang terpampang jelas pada cermin itu. Ia terdiam dalam posisinya, lalu memakaikan batik yang ada pada lengan nya. Memakai baju itu dengan perlahan dan mengancinginya, sebelum dia keluar dari kamarnya ia meyakini dirinya sekali lagi sebelum Ia dapat bertemu dengan Riana dan mengucapkan Selamat hari ulang tahun untuknya. Lalu ia meninggalkan Ruangan itu untuk terakhir kalinya sebelum mereka menetap rumah barunya.

Jake menemui Riana dan Tiara sudah memakai Kebaya mereka masing-masing, Jake terdiam dan berhenti dari langkahnya. Ia terkagum dengan rupa Riana memakai Kebaya itu.

Cantik. Batinnya.

Jake terdiam namun dari dirinya dia tidak dapat tersadar matanya terpaku terus melihat ke arah Riana, Riana melihat Jake dengan tersipu namun tatapan nya tidak terlalu kuat hingga Riana merasa memanas dan mengalihkan pandangan nya. Tiara yang melihat ini langsung jengkel terhadap tindakan mereka berdua, dia langsung bergegas membuka suaranya.

"Aku masih disini tahu." Ucap Tiara rese.

Tiba-tiba itu membuat Jake dan Riana tersadar dari lamunannya, Riana langsung mengalihkan pandangan nya ke arah lain dan Jake masih tidak bisa melepas pandangan nya dari Riana. Jake dengan perlahan mendekati Riana, seketika Riana semakin tidak tahu tingkahnya dan gelagat tubuhnya semakin tidak bisa Ia kuasai. 

Dream Lake (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang