Chapter 10: "Pangeran Penasaran"

21 9 0
                                    

“ini yang dapat kita kirimkan  Hari ini. “ ujar Hopps. 

beberapa material barang yang Akan dipakai untuk mendekorasikan pesta  acara pernikahan sudah  lumayan terkumpul  dengan rapi. 

“beberapa barang Akan diantar setelah jam makan siang”

“terimakasih Hopps. aku sudah  membelikanmu nasi padang  untuk menyempatkan makan siang dikala mengantar barang. makanlah sebelum  barang selanjutnya  Akan kamu hantar kesini. “ ucap  Jake. 

“Ku berhutang kepadamu Nak Jake. “ ucap  Hopps sambil meraih bungkusan yang di berikan Jake.

“. . ttidak tidak. jangan  sungkan” Ucap Jake menyeringai dalam Mata Mata nya yang menyipit akibat sinar  panas Dari matahari.

setelah  percakapan itu  Mereka berdua berdiri dalam diam di depan Mobil box mereka. dalam sinar terik matahari mereka Sama Sama menoleh ke dalam bak Mobil box yang barang barang nya sedangkan diturunkan Dari mobil. dalam raut wajah Hopps Dan Jake yang bahkan tidak sanggup mengangkat alis mereka lebih tajam keatas bahkan membuka pelipis  mata mereka lebih bebas yang diserang oleh terik nya matahari pada jam makan siang. 

“Hopps” Jake mengalihkan Mata nya dari Mobil box itu menatap Hopss Dan menepok pundak nya seketika itu Dia membalikkan badan nya menuju gedung kembali. 

“Nak.” Hopps mengerti kode yang diberikan Jake untuk segera membantu ketiga gadis di dalam gedung Dan meninggalkan Hopps untuk menikmati makan siangnya. 

Jake jalan mengitari banyak hiasan bunga yang baru sampai datang dari kebun secara langsung. beberapa hiasan acara pernikahan mulai terbentuk dan sedang dirancang. 

Jake melihat beberapa bunga yang layak dipakai dan tidak,  beberapa plastik sesuai rekomendasi dari permintaan Reit karena warna bunga yang ia minta adalah emerald. 

memegang rapuh rapuhnya bunga,  bahkan mencium baunya secara rinci- rinci dan mengukurnya kembali. merasakan sayup sayup kembang dan juga warna kembang, Jake seketika berpikir bahwa tidak semua pria  dapat sangat begitu menyukai bunga dan tidak peduli asal gadis nya menyukainya namun bagaimana dengan dia? 

mengembalikan bunga itu kembali ke dalam pot nya Jake mulai menatapnya kembali merenung dengan matanya yang sedikit sayu. 

“Jake? kamu lelah? “ melihat  Jake yang memangku tangan kanannya yang memegang erat sapu tangan baru saja Dia lepas.

seketika kesayupan matanya terbelalak dengan nada suara yang lembut masuk ke dalam telinga nya seperti menyapa,

‘gadismu datang.’

mengubah sorotan matanya Jake tak karuan menggeleng kepalanya untuk tetap sadarkan diri dari degupan dadanya yang tiba tiba berdetak kencang, Jake hanya termenung diam namun isinya telah kacau sejak Riana mengkhawatirkan kondisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mengubah sorotan matanya Jake tak karuan menggeleng kepalanya untuk tetap sadarkan diri dari degupan dadanya yang tiba tiba berdetak kencang, Jake hanya termenung diam namun isinya telah kacau sejak Riana mengkhawatirkan kondisinya. 

Dream Lake (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang