"Kurasa bukan." Ucap Tiara memikir keras.
Tiara dan Jake nampak duduk berdekatan sambil memegang Bunga, Mengais nya satu persatu dalam diam juga dalam pikiran nya masing-masing.
"Taman Hiburan?" Ucap Jake sambil bergantian mengais bunga demi bunga dan meletakkannya dalam kotak yang telah disiapkan untuk dirias.
Mereka tampak sibuk memikirkan ide masing-masing, Membungkukkan badan mereka dalam aktivitas mereka untuk melancarkan beberapa rancangan ide yang dapat masuk dalam otak mereka.
"Jake kau pikir kita punya berapa duit? Taman hiburan hanya membuat Kak Riana lelah!" Tiara memberi tatapan tajam kepada Jake seakan-akan dia kecewa dengan idenya.
"Baiklah lalu apa? Kita sudah memikirkan nya setidaknya sedari 1 jam yang lalu, dan kau menolak semua ideku seperti ideku terlihat buruk untuk membuat Riana senang kembali?" Jake membuang Bunga-bunga yang ada di tangannya menunjukkan sifat kekesalan nya.
"Sungguh melelahkan, apa kita tidak punya ide lebih sederhana?" Ejek Tiara kepada tindakan Jake sendiri. "Terlebih, apa kamu tidak pernah punya pacar sebelumnya??"
Jake sontak kaget mendengar apa yang keluar dari mulut Tiara, Ia langsung melihat Tiara dengan mulut nya yang sedikit terbuka. "A-apa apaan Tiara? tentu tidak. Apa maksud dari pertanyaanmu?"
"Pantas." Tiara memalingkan mukanya dari Jake yang telah menatapnya dengan mata nya yang terbuka lebar seperti banteng yang tidak siap tempur. "Bahkan menyukai perempuan sebelumnya? Selain Riana?"
"Tidak! tidak ada waktu untuk itu." Jake langsung tangkas menjawab pertanyaan Tiara tersebut bahkan menunjukkan gestur nya yang aneh seolah Ia tak mau dianggap Pria hidung belang. Jake menaikkan pundak nya lebih tinggi dan mengambil bunga-bunga yang baru untuk kembali mengais, kali ini dia memalingkan mukanya untuk menyembunyikan wajah malunya.
"Tapi ada waktu untuk Riana?" Tiara tersenyum lebar menahan tawa serampangan nya dengan muka menjengkelkan ke arah Jake, Ia sungguh ingin memojokkan Jake.
"A-" Jake kembali mengangkat kepalanya untuk melihat Tiara, sekali lagi dalam hasrat ingin menghantam nya. Jake tak kuasa menahan ekspresi nya yang begitu berlebihan sehingga Ia memutarkan kepalanya ke segala sisi berpikir keras untuk menyanggah semua ucapan yang diberikan Tiara, Namun kunjung pasrah karena Ia memang tidak bisa membantah bahwa Ia betul-betul mencintai Riana. Sehingga apapun jawaban nya, Tiara bisa menyerbu kembali.
"Lagipula belajar dari mana dirimu mengetahui hal seperti itu?? Kamu masih kecil, Tiara."
"Ahahah, Tidak menyangka aku bisa memojokkan mu Jake! Seorang Figur dewasa yang roboh seperti kucing garong bertemu pemiliknya." Tiara menutup mulutnya seakan Dia sengaja melepas omongannya untuk membuat Jake semakin terpojok.
Jake sudah tidak tahan walau ia tidak membalas pertanyaan agar Tiara tidak merundungnya lagi, Tapi Tiara tetap akan merundungnya.
"Tiara-"
"Jika seperti ini sungguh seperti Kakak beradik ya." Reit memotong pembicaraan Jake dan Tiara, menghampiri mereka berdua yang tengah sibuk berdebat sambil mengais Bunga.
Jake dan Tiara sontak kaget dan spontan berdiri menyadari perlakuan mereka seperti tidak sopan di depan orang tua apalagi orang terhormat dalam kota ini, namun Reit menekan pundak mereka dengan pelan sebelum mereka dapat berdiri dengan sempurna.
"Tidak apa-apa duduklah. Aku hanya ingin bercakap sedikit dengan kalian." Ucap Reit sambil menarik bangku kosong agar dia dapat duduk bersama mereka.
Jake dan Tiara hanya dapat terdiam terlepas dari tindakan mereka yang memalukan hanya berdebat untuk membuat Riana senang kembali. Reit mencondongkan badannya ke arah mereka untuk dapat membisikkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Lake (COMPLETED)
RomanceDi tengah keramaian kota, bisingnya ledakan kemeriahan kembang api, dan sorak setiap orang dalam menyambut tahun baru, masih belum cukup untuk menggerakan hati seorang remaja pria bernama Jake yang sedang meratapi bengisnya kehidupan yang ia jalani...