Chapter 3: "Aku dan kamu"

41 12 5
                                    

Setelah beberapa selang bulan berlalu, Riana mulai masuk sebagai keluarga baru Yenny.

Senantiasa Riana tiap pagi pergi membeli roti bersama Tiara lalu setelah itu pergi ke toko bunga membantu Yenny di toko bunga. 

Siang hari pergi bersama Jake menuju ke perpustakan menemani Jake sebelum jam kuliahnya.

sore hari ditemani Jake berbelanja di supermarket untuk makan malam, lalu malam hari mereka makan bersama dan istirahat.

“rambutmu sangat panjang, kamu tidak berpikir untuk memotongnya?” ucap Jake.

“aku tidak berpikir untuk memotongnya. Aku hanya meneruskan sifat sikap ibuku, dia mempunyai rambut yang panjang sama sepertiku. Suatu kesengajaan bagiku dan ibuku untuk tidak memotongnya, ini merupakan lambang bagi kami untuk menyukai anak kecil.” Ujar Riana sambil mengelus rambutnya yang berwarna hitam lembut atas ke bawah dengan sayu dan pelan.

“bagaimana bisa itu menjadi lambang?” ucap Jake sambil melihat rambut yang sedang dimainkan Riana.

“anak kecil sungguh suka dengan rambut panjang, itu seperti ku saat kecil. Setiap aku tidur aku selalu memegang rambut ibu dengan pulas, ibuku bilang bahwa itu salah satu trik jitu agar aku bisa tidur setelah merengek untuk jalan jalan sore dikala hujan deras. Aku meneruskan hal ini agar aku segera sama seperti ibuku. Ibuku benar benar sangat lembut kepadaku, dia adalah panutan ku dan alasan utama mengapa aku mau mempunyai keluarga.” Riana tersenyum pelan dan mukanya sedikit memerah karena hal yang dibicarakan sedikit sensitif untuk dibicarakan di depan pria namun justru Jake sangat menikmati setiap cerita yang Riana lontarkan setiap Riana menceritakan makna cinta bagi hidupnya, terutama keluarga.

Selang beberapa hari Jake menuju kamar di apartemen nya  akhirnya Jake memutuskan untuk membuka kamar tidurnya agar Riana bisa tertidur pulas semula mula Jake berpikir untuk menghemat dengan cara tidur di sofa. Jake mendapati  Tiara yang tidur bersebelahan dengan Riana, sungguh pulas mereka tertidur bersama dan ada satu hal yang mengalihi perhatian Jake bahwa tangan Tiara memegang rambut Riana. Itu mengingatkan cerita Riana dengan rambutnya. Membuat Jake tersenyum tidak lama derang suara menerpa kuping Jake.

“Jake panggil para gadis untuk makan.” Ujar Yenny

“Tidak Yenny, kurasa kita butuh beberapa waktu. Aku tidak mau mengganggu para Gadis ini” ucap Jake tak terlepas dari senyum nya dan tetap berdiri memandang Tiara dan Riana, membuat Yenny penasaran karena jake tak lepas pandang Yenny ikut untuk mengetahui apa yang terjadi tapi setelah itu Yenny mengerti.

“mhm, sepertinya benar, kita harus menunggu sebentar lagi.” Yenny ikut tersenyum.

“kau sungguh akrab dengan Tiara akhir akhir ini.” Ujar Jake yang sedang membawa buku yang dia bawa dari rak rak perpustakan. 

Tidak selang sehari setelah Tiara yang memegang rambut Riana saat mereka berdua tertidur pulas, keesokan harinya Jake dan Riana pergi ke perpustakaan untuk membaca hal hal menarik yang sanggup mereka baca daripada sastra sastra berat yang tidak mereka pahami atau ahli juru sastra maupun bahasa.

“dia sungguh lucu, dia benar benar menganggap aku sebagai ibunya. Aku tidak berpikir sampai sana, tapi aku rasa dia benar menginginkan sosok ibu sama seperti mu hahaha..”

dengan hati yang senang Riana benar benar bersemangat bahwa mungkin dia sudah mengikuti jejak ibunya dengan sebuah praktek kecil.

“ahh.. anak itu sungguh.” Ucap Jake yang menghela napas sambil mengecek buku dengan satu tangan dan sepasang lagi sambil memegang kening wajahnya.

“sepertinya kalian tipe yang sama,  seperti sepasang kakak adik yang butuh cinta dari seorang mama.” Ucap Riana meledek Jake.

“hentikan. Aku memang membutuhkan nya tapi aku tidak merepotkan orang setidaknya, lagipula akulah yang menemukan kamu duluan.” Ujar Jake dengan nada lantangnya sambil menarik kursi sebelah Riana lalu duduk dengan buku manajemen nya lalu menyanggul kan tangan di bawah dagunya.

Dream Lake (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang