Langit membiru, matahari bersinar terang, kini dua anak kembar yang berboncengan dengan menggunakan motor matic sudah sampai di depan gerbang kampus.
Saat sampai di depan gerbang, gerbang tersebut malah tertutup bahkan satpam juga belum tiba.
"Duh, ini kita kepagian atau kampusnya yang tutup," gerutu seorang gadis.
"Yah, aku nggak tahu. Tapi lewat pesan grup kita harus sudah ada di kampus, sebelum acaranya di mulai," balas kembaran nya seorang pria.
"Haduh, aku sudah pagi buta berdandan untuk pergi ke kampus, malah kita yang di prank."
"Aku nggak tahu, Dik. Ya sudah, kita cari sarapan, yuk. Aku sudah lapar banget nih," ajak pria.
"Ya sudah, tapi bayar sendiri."
"Heh. Aku bawa motor, terus bensin aku yang ngisi, masa kamu nggak mau traktir."
"Hitungan?"
"Hum ... kagak sih."
"Ya sudah, diam!"
Pria itu merasa kesal, namun daripada menahan perut keroncongan, kini ia memilih untuk mencari warung terdekat. Tak lama kemudian, dua anak kembar itu menemukan kantin yang baru saja buka.
Mereka berhenti, lalu memarkirkan di depan kantin tersebut. "Bu, aku mau pesan ketoprak satu," pinta seorang pria.
"Bu, aku mau model satu?" panggil seorang gadis.
"Baiklah, Nak."
Selama menunggu sarapan pagi, kini ibu itu datang menyajikan makanan pesanan mereka berdua.
"Kalian kembar, yah?" tanya bu penjual.
"Iya, Bu. Dulu aku lima menit," balas seorang pria.
"Hum ... kalian Maba?" tanya lagi.
"Iya, Bu. Ayah yang menyuruh kami kuliah di sini, sambil memantau gerak-gerik Kak Askar."
"Askar? Kalian berdua adiknya Askar?"
"Iya, Bu. Emang ibu kenal sama Kak Askar."
"Iya, ibu sangat mengenal diri nya, Askar itu ketua BEM, bahkan ia sering mentraktir teman nya."
"Oh pantas saja, Kak Askar sering minta uang sama ayah, jadi gini tingkah nya," cibir seorang gadis.
"Hahaha ... Ibu, nggak tau nak. Ngomong-ngomong nama kalian berdua siapa?"
"Namaku Filio, Bu," balas pria.
"Namaku Fiona," tambah gadis.
"Wah, nama yang bagus. Salam kenal Nak Filio dan Fiona."
"Iya, Bu. Hum ... aku mau nanya bu. Itu kampus nya buka jam berapa, yah?" tanya Filio.
"Sekitar jam delapan atau sembilan, Nak. Jam segini dosen lagi sarapan, tapi beberapa menit lagi Pak Zaka bakalan datang membuka gerbang kampus."
"Oh, jadi informasi ini prank dong."
"Hah, informasi apa nak?"
"Ini dari grup WhatsApp, atas nama Pak Arif pukul delapan malam."
"Hahaha ... kalian berdua itu dibohongi sama Pak Arif, beliau selalu bercanda kalau memberi informasi. Sudah informasi fakta hanya dikirim sama Pak Zhaim. Mulai sekarang, kalian kalau mau kuliah datang sekitar jam delapan atau sembilan, tapi kalau kalian mau datang pagi dan datang ke kantin ibu, silakan aja. Dah, itu Pak Zaka sudah lewat."
"Heh. Jadi selama ini kami dibohongi, tapi makasih bu sudah beri informasi pada kami."
"Iya nak, sama-sama. Semangat belajarnya dan semoga nilai IPK kalian makin bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Enam Pangeran, Satu Putri [TAMAT]
Teen FictionSeorang wanita yang baru masuk dunia kuliah dengan mengambil jurusan ekonomi bersama kembarannya, lalu ia tidak sengaja bertemu dengan pria yang sama masuk dunia kuliah -- akhirnya mereka pacaran. Mampukah hubungan wanita itu bersatu dengan pria yan...