14. MENDADAK TOBAT

9 8 0
                                    

Setelah chatan dengan Reyhan. Fiona bergegas pergi ke luar dan berjalan menuju ruang tamu. Di ruang tamu Aziz dan Filio masih lanjut memainkan game online, sedangkan Affan tidur di sofa sambil mendengarkan lagu dengan menggunakan headset.

"Kak Aziz, Filio belum kelar yah mainnya. Ini sebentar lagi mau adzan?" tanya Fiona.

"Ini game last, Dik. Habis ini, langsung segera mandi," balas Aziz.

"Iya, betul tuh," tambah Filio.

"Hadeh. Emang semenarik apa sih tuh game? Aku aja main game setengah jam, sudah bosan," heran Fiona.

"Makanya download, biar kamu penasaran."

"Ogah."

Selepas mengobrol dengan Aziz dan Filio, tak lama kini Adhtia sudah sampai di rumah, sambil membawakan dua bungkus martabak.

"Assalamualaikum," sapa Adhtia.

"Wa'alaikum salam. Eh, Kak Adit baru pulang, yah?" balas Fiona.

"Iya, Dik. Kakak baru pulang. Nih, kakak bawakan martabak buat kalian." Adhtia menyodorkan martabak di atas meja keluarga.

"Wah, terima kasih banyak, kak."

Adhtia mengangguk tersenyum, sedangkan Aziz dan Filio masih sibuk bermain game, lalu Aris sedang tertidur di sofa.

"Dik, Askar ada di mana?" tanya Adhtia.

"Kak Askar, ada di kamar nya, Kak," balas Fiona.

"Owh begitu, terus Affan dah pulang?"

"Belum, Kak. Katanya Affan ada pekerjaan yang belum diselesaikan selama tiga hari," tanggap Aziz.

"Hum ... ya sudah kalau begitu, aku mau pergi ke kamar mandi, yah," balas Adhtia.

"Iya, Kak."

Usai keberangkatan Adhtia, kini Fiona membuka bungkus martabak. Kemudian ia mengambil satu dan duduk di sofa sambil menonton televisi.

Sedangkan Aziz dan Filio baru saja selesai bermain game, kini mereka berdua telah menyelesaikan sepuluh match.

"Yeah, akhirnya aku mhytic. Terima kasih, Kak Aziz." Filio bersemangat.

"Iya, Dik, sama-sama. Besok sore kita lanjut lagi sampai honor," ucap Aziz.

"Heh. Bukannya itu terlalu susah, Kak," balas Filio.

"Santai, 'kan ada kakak yang bantu."

Filio mengangguk tersenyum. Setelah bermain game, Aziz dan Filio melihat Fiona yang sudah menghabiskan dua martabak.

"Woy, bagi-bagi, malah makan sendiri. Nanti kalau gendut, baru tahu rasa," tegur Filio.

"Ck! Serah aku lah, sedangkan kalian sibuk bermain game online," balas Fiona.

Selama mereka berdua sibuk berdebat, kini Aziz bangkit dari duduk nya, lalu berjalan menuju kamar tidur dengan melakukan mandi sore, sebab hari sebentar lagi mau Maghrib.

Di lain sisi, Aris masih tertidur nyenyak di sofa sambil mendengarkan musik.

"Dik, bagi satu dong, rasa itu," pinta Filio.

"Ih -- aku suka lho. Mending kamu ambil rasa lain aja," balas Fiona.

"Ayolah, aku penasaran sama rasa itu. Apakah kamu nggak kasihan dengan ku?"

Fiona sangat geram dengan perlakuan Filio -- akhirnya ia mengalah dan memberikan martabak rasa blueberry pada Filio.

"Nih, ambil. Kayak nggak pernah makan, aja!" kesal Fiona.

Enam Pangeran, Satu Putri [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang