37. NGAJAK BALIKAN

8 7 0
                                    

Setelah mengantar Fiona pulang ke rumah. Hari itu Reyhan sedikit kelelahan, ia bergegas pulang dan tidur di kamarnya untuk membuang rasa kantuk.

Dua jam berlalu, Reyhan terbangun dari tidurnya dan berpapasan dengan adzan Maghrib berkumandang.

Reyhan bangkit dari ranjangnya, dengan membawa handuk pergi ke kamar mandi. Usai mandi, ia memakai celana pendek dan baju kaos.

Selepas itu, ia kembali lagi ke kamar mandi untuk berwudhu. Setelah berwudhu, Reyhan mengenakan sarung dengan melilitkan pinggulnya.

Selanjutnya Reyhan menunaikan ibadah solat Maghrib. Selesai melaksanakan ibadah solat Maghrib, kini ia mau mengabari Fiona.

Saat buka gawai, tiba-tiba kuotanya sudah habis -- Reyhan nggak bisa menghubungi Fiona.

Melihat kuota habis. Reyhan datang menghampiri mamanya untuk meminta uang buat beli kuota.

"Ma, kuota ku sudah habis. Aku boleh minta uang," pinta Reyhan.

Noura menghela napas, lalu ia berjalan ke kamar dengan mengambil dompet. Dalam dompet itu uang transferan dari Ayah Reyhan setiap bulan.

Meskipun Ayah Reyhan jarang pulang, namun ia tetap ingat dengan kedua anaknya.

"Nih, Nak," ucap Noura dengan menyodorkan uang seratus ribu.

Reyhan mengangguk, lalu mengambil uang tersebut sambil membalas, "Terima kasih, Ma."

Setelah menerima uang. Reyhan bergegas pergi ke luar sambil mengeluarkan motor, tak lama kemudian Kirana baru saja pulang kerja.

Saat pulang ke rumah, Kirana masih membayangkan Adhtia yang mau ngajak balikan. Selepas itu Kirana memanggil Reyhan.

"Dik, kamu mau pergi ke mana?" panggil Kirana.

Reyhan pun kaget melihat kakaknya yang cuek, tiba-tiba memanggil dirinya. Lalu Reyhan membalas, "Aku mau pergi keluar, mau beli kuota. Kakak ada apa memanggilku?"

"Kakak mau mengobrol sebentar dengan mu, boleh nggak?"

Reyhan pun menghentikan motornya, kemudian datang menghampiri Kirana.

"Iya, mau ngobrolin apa kak?"

"Dik, kamu kenal nggak dengan kakaknya Fiona?"

"Hah. Yang mana kak? Kakak Fiona banyak."

"Itu yang namanya Adhtia. Biasanya apa yang ia lakukan saat ada di rumah?"

"Hum ... saat aku datang ke rumah Fiona, yang dilakukan Kak Adit duduk aja di ruang keluarga, lalu membawa dua makanan untuk memeriahkan ulang tahun almarhum ibu mereka. Emang, kenapa kakak bertanya soal Kak Adit? Kok kakak bisa kenal dengan Kak Adit?"

"Em, kamu nggak lihat kegiatan Adit, selain duduk di ruang keluarga. Adit, itu adalah mantan kakak, tapi Adit mau ngajak balikan. Sebenarnya kakak nggak mau balikan, tapi entah mengapa saat mau pulang, kakak selalu membayangkan dirinya, padahal hati kakak sakit banget!"

Reyhan diam sejenak sambil memahami curahan Kirana. Kemudian ia bertanya, "Emang apa alasannya kakak bisa putus dengan Kak Adit?"

"Alasan nya, kakak berselingkuh dengan pria lain, saat di tempat keramaian."

"Hum ... gini aja dah, Kak. Biar kakak nggak kepikiran mending hubungi aja Kak Adit langsung. Biar bisa menyelesaikan masalah langsung, terus tanya pria mana yang ia maksud hingga bisa putus, agar tidak terjadinya kesalahpahaman," saran Reyhan.

"Tapi, kakak masih kesal dengan nya dik. Kakak masih ragu untuk balikan dengan Adit, takut malah terjadi lagi."

"Huh, kalau kesal sampai kapan pun masalah tidak akan selesai. Ditambah kakak bakalan kepikiran, tapi kalau Kak Adit mengajak balikan berarti ia sudah berhasil menemukan kesalahan nya."

Enam Pangeran, Satu Putri [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang