Matahari bersinar terang, langit biru membentang di bawah stasiun kereta api. Sebuah kereta api berhenti di stasiun.
Saat wanita yang mengenakan gamis hitam panjang dan berjilbab, keluar dari kereta. Kini seorang pencuri mengambil tas milik wanita tersebut.
"Eh, pencuri! Tolong selamatkan tas saya!" teriak wanita tersebut.
Seorang pencuri kabur untuk meninggalkan stasiun kereta. Usai mengatur kereta berhenti, kini Aris mendengar suara teriak minta tolong.
Kemudian ia menoleh ke arah kanan, dan kebetulan pencuri berhadapan langsung dengan nya. Aris berlari menghadapi pencuri sambil menonjok.
Pow!
Sebuah pukulan mengenai pencuri langsung. Kini pencuri terjatuh di atas lantai, kemudian Aris mengambil tas milik wanita itu.
Wanita yang kehilangan tas, datang menghampiri Aris. "Alhamdulillah, terima kasih mas. Sudah menyelamatkan tas saya."
"Iya mbak, sama-sama," balas Aris sambil memberikan tas wanita tersebut.
Tak lama kemudian, perut wanita tersebut tiba-tiba keroncongan. Suara itu menarik perhatian Aris.
"Mbak, sudah makan?" tanya Aris.
"Belum mas, daripagi tadi saya belum sarapan. Saya sesat mas dan terpisah dari keluarga, ditambah saya nggak punya uang untuk bertemu keluarga," balas wanita tersebut.
"Hum ... ya sudah, kita makan bareng yuk. Kebetulan dekat sini ada jualan bubur ayam. Lah kok bisa mbak? Emang keluarga mbak mau pergi ke mana?"
"Duh, aku jadi nggak enak, tapi terima kasih yah mas. Sebab aku baru pertama kali naik kereta api mas, sebelum nya aku pergi ke toilet saat keluarga sudah berkumpul sambil menunggu kereta. Sesudah aku buang air besar, keluarga ku tidak ada bersama kereta yang ditumpangi. Setengah jam berlalu, sebuah kereta api berhenti lagi, terus aku nggak tahu kalau bisa sampai ke sini tanpa keluargaku."
Aris mengukir senyum, lalu ia bertanya, "Sebenarnya mbak mau pergi ke mana bersama keluarga?"
"Saya mau pergi ke Palembang, Mas. Tapi, apakah mas mau membantuku?"
"Oalah, mbak salah naik kereta. Tapi, setengah jam lagi, ada kereta api yang mau ke Palembang. Ya sudah, sebelum kereta api mau sampai, alangkah baiknya kita beli sarapan dulu, sebab wajahmu sudah sedikit memucat."
Wanita tersebut mengangguk tersenyum, kemudian mereka berdua bergegas ke depan untuk membeli bubur ayam.
Saat hendak berjalan ke depan, wanita itu malah sempoyongan -- bersandar ke tubuh Aris.
"Astaghfirullah, Mbak!" panik Aris.
Kemudian Aris langsung mengendong wanita tersebut, dengan membawa ke pos kesehatan.
Selama Aris mengendong wanita itu, ia malah tertarik ketika melihat wanita itu tersenyum saat pingsan.
"MasyaAllah, ini bidadari datang dari mana lagi? Mengapa ia bisa tersenyum manis saat pingsan, mudahan saja aku bisa berjodoh dengan nya," ucap Aris.
Sampai di pos kesehatan dengan membawa wanita tersebut. Kini Aris pergi ke depan dengan membeli bubur ayam untuk wanita itu.
Sepuluh menit berlalu, wanita itu sadar dari pingsannya, kemudian ia kepikiran dengan kata Aris, bahwa kereta api yang mau pergi ke Palembang tinggal setengah jam lagi.
Saat wanita itu bangkit dari tempat tidur, kini Aris masuk ke ruangan sambil membawa sebungkus bubur ayam.
"Lah, mbak sudah membaik yah?" tanya Aris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enam Pangeran, Satu Putri [TAMAT]
Teen FictionSeorang wanita yang baru masuk dunia kuliah dengan mengambil jurusan ekonomi bersama kembarannya, lalu ia tidak sengaja bertemu dengan pria yang sama masuk dunia kuliah -- akhirnya mereka pacaran. Mampukah hubungan wanita itu bersatu dengan pria yan...