chapter 25

217 8 2
                                    

-laras
-risa
-mira
-hira
-serli
👆Itu nama ke lima  teman lama grisha

Grisha pov:

Sekarang aku dan kia hanya berdua di kelas dan aku duduk di kursi. Kia duduk di pangkuanku dan meletakkan tangannya di tempayan leherku dan mengelusnya dengan lembut.btw teman lama grisha tadi sekarang ada di kantin membeli makanan .

"Jadi..berjalan lebih baik dari yang kamu harapkan, kan?" kata kia dan tersenyum padaku.

"Agak..ya." Jawabku dan dia terkekeh.

"Apakah kamu pernah berpikir untuk pindah kembali?" dia bertanya dan aku bisa merasakan sedikit nada sedih.

"Hm..kurasa tidak..yah bukan karena aku tidak akan merindukan keluargaku tapi aku hanya selalu ingin tinggal di Indonesia. Dan sekarang aku tinggal bersamamu aku mungkin tidak akan bisa bertahan hidup suatu hari nanti tanpamu ." Kataku padanya dan dia tersenyum sebelum memberiku ciuman lembut.

Kemudian pintu terbuka dan mereka kembali dengan membawa makanan. Mereka menatap kami semua dengan aneh, terutama Risa dan kemudian duduk di kursi di sekitar kami.

“Kupikir kamu tidak suka kalau ada orang yang duduk di pangkuanmu.” Kata Risa dan kia menatapku penuh pengertian. Kurasa dia sekarang tahu siapa yang naksir aku.

Yah, aku hanya suka kalau itu dia." Jawabku dan aku menyeret jariku ke atas dan ke bawah punggung kia.

"Grisha, lesbi mu terlihat." Bisik Mira bercanda dan kia terkekeh.

"Aku tahu." Aku balas berbisik dan kia menyandarkan kepalanya di tulang selangkaku.

Tunggu.begitu juga kamu Risa  memulai dan aku mengangguk.

Dia kemudian memberiku senyuman aneh ini..Menurutku dia berpikir dia punya kesempatan sekarang..

“Jadi..apakah kamu menemukan seseorang saat kamu berada di Indonesia?” Dia kemudian bertanya tetapi itu lebih seperti ingin tahu apakah dia memiliki saingan.

Kia dan aku saling berpandangan lalu mengerutkan kening.

"Um..risa..bukankah sudah jelas?" Kata mira dan kia melingkarkan salah satu lengannya di leherku.

Kia menangkup pipiku dengan tangannya yang lain dan meremasnya dengan lembut.

Tapi Risa memutuskan untuk tetap berpura-pura bodoh jadi aku bertanya. "Risa, apakah kamu buta?"

“Tapi dia terlihat sangat lurus.” Kata Risa dan kia dan aku memutar mata.

“Serius?” Aku bertanya sambil memelototinya dan kia mendengus.

Dia kemudian membalikkan pangkuanku sehingga punggungnya menghadap ke arahku. Aku melingkarkan tanganku di pinggangnya dan meletakkan daguku di bahunya.

"Tunggu..jadi itu artinya kamu melakukan ciuman pertamamu?" Serli bertanya sambil tersenyum dan aku tersipu sambil mengangguk.

Aku segera membenamkan wajahku di punggung kia dan mereka tertawa.

Kia berbalik dan menangkup pipi kiriku dengan tangannya dan mencium pipiku, membuatku menciut sambil tersenyum.

Dia kemudian berbalik, sehingga punggungnya menghadapku lagi. Dia meraih tanganku dan melingkarkannya kembali di pinggangnya, membuatku terkikik.

Aku meletakkan daguku di bahunya dan dia menyandarkan kepalanya di kepalaku.

"Jadi..sudah berapa lama kalian bersama?" tanya mira.

“Sekitar 3 minggu.” Jawabku sambil tersenyum.

"Kalau ada yang melihat kalian bersama seperti ini semua orang pasti mengira kalian berdua akan bersama selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan bukan hanya beberapa minggu." Ucap Mira membuat kami tersenyum.

Rumah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang