R E D U P ■ 04 ✔

1.6K 217 16
                                    

Tidak ada satupun kata yang keluar dari bibir Jennie saat dia mengobati luka Jisoo karena Haejin yang meminta padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada satupun kata yang keluar dari bibir Jennie saat dia mengobati luka Jisoo karena Haejin yang meminta padanya. Begitun dengan Jisoo yang justru semakin merasa tidak enak hati karena harus merepotkan Jennie seperti sekarang.

Sesekali meringis pelan membuat Jennie harus beberapa kali menatap pada Jisoo. Sebagian hatinya masih terasa berat bahkan terpaksa untuk melakunnya karena bagaimanapun dia masih tidak terima saat Haejin berlaku kasar pada Chaeyoung. Tapi melihat bagaimana luka pada lengan Jisoo karena ulah Chaeyoung membuatnya tidak bisa diam saja sebagai seorang Dokter.

Memar kebiruan dengan beberapa baret luka terlihat membengkak. Jisoo bahkan menelan beberapa obat yang Jennie tahu jika itu adalah resep yang Joohyun berikan padanya.

"Apa masih sakit?"

Jisoo menggeleng pelan sekalipun semua itu tidak benar. "Terimakasih, Unnie. Mianhae, jika aku merepotkanmu."

Membiarkan Jennie yang pada akhirnya keluar dari kamarnya setelah selesai mengobati lukanya. Air mata Jisoo langsung meluruh dengan tubuh yang meringkuk. Menggigit ujung selimutnya untuk meredam rasa sakit yang benar-benar sulit untuk dia tahan. Beberapa obat yang dia minum belum juga bisa meredakan kesakitannya.

"Emgrr!"

Jisoo menutup sebagian tubuhnya dengan selimut dalam posisi miring. Sempat mengusap air matanya saat mendengar pintu kamarnya kembali terbuka.

Jennie mengambil beberapa peralatan medisnya yang tertinggal. Membuatnya mau tidak mau harus kembali memasuki kamar Jisoo. Dia sama sekali tidak berniat untuk berlama-lama, tapi nyatanya saat melihat punggung Jisoo yang tertidur dengan posisi miring kembali berhasil menyita perhatiannya.

Drtt!

Cukup lama terdiam, pandangan Jennie kali ini tertuju pada handphone milik Jisoo yang terus berbunyi. Entah apa yang kembali membuatnya ingin tahu siapa yang menelepon gadis itu tengah malam seperti ini.

'Yoona Eomma'

🍂°°°🍂

Lisa masuk ke dalam kamar Chaeyoung dengan membawa napan yang berisi semangkok Haejangguk dan teh hijau panas. Sengaja membuatnya untuk meredakan pengar yang pasti Chaeyoung rasakan karena efek mabuk kemaren malam. 

Menaruhnya pada meja di samping tempat tidur Chaeyoung yang terlihat kosong menyisahkan selimut putihnya yang sedikit berantakan. Dia pasti tengah berada di kamar mandi sekarang.

"Huekemh,"

Chaeyoung muntah berulang kali dengan rasa pening yang benar-benar menusuk kepalanya. Efek mabuk yang sangat dibencinya namun pada akhirnya akan kembali dia lakukan. Membasuh wajahnya setelah di rasa cukup membaik, Chaeyoung kembali melihat bekas tamparan Haejin yang masih terasa sakit. 

Chaeyoung pada akhirnya merasakan bagaimana tangan Haejin Appa-nya yang benar-benar tega memukulnya. 

"Eoh, Lisa-yaa."

R E D U P [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang