Haejin tersenyum namun dengan air mata yang mengalir. Pemandangan di hadapannya adalah hal paling membahagiakan yang pernah dia lihat. Rasanya sangat nyata dengan suara bising tawa yang sama sekali tidak berhenti menghias.
Hatinya benar-benar menghangat, meskipun ada denyutan rasa sakit yang tidak bisa Haejin utarakan.
"Eomma... Lihatlah, mereka terus mengejarku. Unniee... Aniya..."
Jisoo menjerit dengan tawanya saat Jennie dan Chaeyoung bersamaan memeluknya tanpa mau melepaskan tubuh kecil adiknya sedikitpun. Begitupun dengan Lisa yang membawa kue ulang tahun Jisoo yang sudah sisa tetengah. Gadis itu dengan sengaja mencoreng wajah adiknya dengan krim coklat hingga belepotan.
Jisoo sama sekali tidak bisa melawan saat tubuh kecilnya harus melawan ketiga kakaknya sekalgus.
"Appa..."
Jisoo berharap untuk mendapatkan pertolongan dari Haejin Appa-nya. Tapi nyatanya sang Appa justru sibuk menertawakannya bersama dengan Seohaan yang sudah duduk di sampingnya.
"Haejin-ah..."
"Ne?"
Haejin menatap jemarinya yang kali ini sudah digenggam oleh Seohaan. Hingga perlahan kembali beradu tatap dengan wanita yang teramat dicintainya selama ini. Haejin sangat merindukan senyuman itu, senyuman Seohaan yang selalu berhasil menghangatkan perasaannya. Sebuah senyum yang bahkan menurun pada putri bungsunya yang kini semakin beranjak besar.
"Terimakasih, karena kau sudah menjaga mereka dengan baik. Kau bahkan sudah menepati janjimu untuk membawa putri bungsu kita pulang."
Haejin tersenyum saat Seohaan memeluk lengannya. Menyandar pada bahunya dengan tatapannya yang terus mengarah pada keempat putrinya yang masih beradu tawa satu sama lain. Rasanya Haejin ingin menghentikan waktu dan membiarkan semua kebahagiaan ini tidak akan berakhir begitu saja.
"Haejin-ah, bolehkah aku meminta satu hal lagi padamu?"
Haejin mengernyit pelan sembari menatap pada Seohaan yang tersenyum kepadanya. "Apapun, katakan saja, Seohaan-ah."
"Berhenti untuk menyalahkan dirimu sendiri dengan semua yang sudah terjadi. Kau sama sekali tidak bersalah, karena itu kau harus segera pulih dan berdamai dengan dirimu sendiri."
Haejin merasakan bagaimana tangan hangat Seohaan mengusap air matanya yang tiba-tiba meluruh. Haejin baru saja ingin menghentikan waktu untuk segala rasa bahagianya, tapi kenapa Seohaan justru yang merenggut semua kehangatan itu.
"Seohaan..."
"Sekali lagi, terimakasih karena kau sudah menjadi Appa yang baik untuk keempat putri kita. Dan sampai kapanpun, aku akan tetap berada di hatimu, Haejin-ah." Haejin memejamkan kedua matanya dengan perasaan berkeping saat Seohaan menyentuh dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E D U P [END] ✔
Fanfiction"Sesuatu yang begitu indah pasti lebih banyak di pandang dari jarak yang jauh." R E D U P Start : 02 Februari 2024 End : 18 Mei 2024 ❤