Jisoo hanya tersenyum samar saat Yoona mengusapi wajahnya dengan penuh kehangatan. Rasanya sudah sangat lama dia tidak merasakan sentuhan itu semenjak memilih untuk pulang dan tinggal bersama Haejin Appa nya.
Sangat menyesakkan karena dia kembali membuat Yoona Eomma nya harus berulang kali menangisinya seperti sekarang.
Jisoo mengingkari janjinya untuk memperlihatkan senyum kebahagiannya kepada Yoona.
"Mian-hae, Yoo-na Eom-ma..."
"Aniya. Jisoo tidak perlu meminta maaf, Sayang."
Yoona mengusap kasar air matanya dan kembali mengecupi wajah Jisoo berulang kali. Dia sangat bersyukur karena Jisoo sudah sadar meskipun kondisinya belum sepenuhnya membaik. Alat-alat medis itu bahkan masih sepenuhnya menghias di tubuh putrinya.
Yoona hampir saja kehilangan separuh jiwanya. Dia sempat berpikir jika dia tidak akan memiliki kesempatan setelah Haejin keluar dari ruang ICU dalam keadaan yang begitu kacau.
Kali ini mungkin dia begitu egois, tapi sungguh Yoona belum siap untuk melepaskan Jisoo. Terlebih dalam keadaan seperti ini.
"Jisoo-yaa, maaf jika Yoona Eomma egois. Tapi Eomma belum siap untuk kehilangan Jisoo sepenuhnya. Maafkan Eomma yang begitu memaksa Jisoo untuk tetap bertahan."
Yoona mengusap dada ringkih Jisoo yang terbuka. Terdapat luka lebam yang menghias begitu besar di sana. Bukan hanya mengalami luka yang cukup serius pada bagian kepala, tapi Jisoo juga mengalami cidera tulang dada yang membuatnya kesulitan untuk bernapas dengan rasa sakit yang harus ditanggung meskipun hanya sedikit melakukan pergerakan.
Yoona kembali terluka dan merasa begitu jahat saat meminta Jisoo untuk tetap kuat dengan luka separah itu.
"Jisoo harus sembuh ya, Sayang. Yoona Eomma akan kembali merawat Jisoo sampai putri Eomma sembuh."
Jisoo tidak bisa mengatakan apapun kecuali berusaha untuk membalas tatapan Yoona dengan kedua mata sayunya. Dia selalu membuat orang-orang yang disayanginya menaruh harapan yang begitu besar padanya. Seakan menghapus segala rasa lelah yang berulang kali harus Jisoo rasakan.
"Eomma, maaf jika kami kembali membuatmu kecewa. Kami bahkan gagal untuk menjaganya hingga membuat Jisoo harus terluka separah ini."
Jennie tidak melepaskan pandangannya sedikitpun. Lewat pembatas kaca ruang ICU, dia melihat bagaimana Yoona begitu tulus pada Jisoo seperti putri kandungnya sendiri. Wanita itu bahkan terus menangis selama Jisoo belum sadar dengan kondisi yang memburuk.
Minho dan Sehun juga tidak pernah meninggalkan ruang ICU. Menjaga Jisoo dengan rasa khawatir yang begitu besar, yang bahkan selama ini sempat Jennie sia-siakan begitu saja.
Bagaimana mungkin Jisoo tetap memilih pulang padahal memiliki rumah yang begitu hangat seperti mereka. Dan seandainya saja Jisoo tetap bersama mereka, mungkin hal seburuk ini tidak akan pernah terjadi pada adik bungsunya yang malang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E D U P [END] ✔
Fanfic"Sesuatu yang begitu indah pasti lebih banyak di pandang dari jarak yang jauh." R E D U P Start : 02 Februari 2024 End : 18 Mei 2024 ❤