Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Uljima, Unnie ..."
Jennie menggeleng dengan air mata yang sulit untuk dia hentikan. Tidak akan ada siapapun yang bisa menghentikannya untuk menangis. Rasanya benar-benar sesakit ini saat menatap bagaimana tubuh kecil adik bungsunya harus terbaring di ruang ICU dengan peralatan medis yang menempel hampir di seluruh tubuhnya.
Jennie baru saja memeluk Jisoo sepenuhnya. Tapi kenapa adiknya kembali terasa sejauh ini hingga memberi jarak yang bahkan Jennie sendiri begitu takut untuk menyentuhnya.
Adiknya tengah kesakitan di dalam sana. Tapi seolah rapuh dengan dirinya sendiri, Jennie tidak bisa melakukan apapun bahkan untuk membuat adiknya kembali bangun. Jennie sama sekali tidak bisa melakukannya.
"Jennie Unnie tidak salah, tapi aku yang memilih untuk tidak langsung memberikan surat ini saat aku pulang."
Sebesar dan sebanyak apapun Jennie melukai adik bungsunya itu, nyatanya Jisoo tidak pernah menyalahkannya. Adiknya itu selalu tulus memberikannya maaf dan bahkan melupakan begitu saja semua kesalahan yang sudah Jennie lakukan padanya.
Hati Jisoo benar-benar murni, tapi Jennie begitu terlambat untuk memeluk adiknya yang selama ini sudah terpisah dengannya.
"Jisoo tidak pernah berkeluh kesah pada Imo selama dia memilih untuk pulang dan tinggal bersama kalian."
Jennie menggeleng samar. Jisoo tidak pernah baik-baik saja selama dia pulang. Jennie dan Chaeyoung bahkan sempat marah pada Haejin dan memilih untuk menjauhi adik bungsunya yang begitu menyayangi mereka meskipun selama ini Jisoo tidak pernah sekalipun bertemu dengan mereka.
"Jisoo selalu bangga padamu, kau kakak sekaligus seorang Dokter yang begitu menjaganya."
"Imo..."
"Jisoo bahkan sangat mengagumimu sebagai kakak sulungnya walaupun Haejin Appa mu hanya menunjukkan fotomu padanya."
Yoona menunduk dengan linangan air mata yang tidak kalah membanjir. Hatinya lebih hancur saat melihat kondisi Jisoo yang memburuk sampai sekarang. Dia yang sudah membesarkannya selama ini, dan begitu menjaganya. Tidak mungkin Yoona tidak terluka saat mendapati putrinya yang harus terbaring penuh dengan rasa sakit seperti sekarang.
"Imo, maafkan aku..."
Seandainya saja sejak awal kepulangan Jisoo, Jennie tidak membencinya. Dia tidak akan terlambat untuk mengetahui semua tentang adiknya.
'Sama seperti Seohaan Eomma kalian, Jisoo mengidap Hemofilia. Jadi tolong jaga dia dengan baik.
Aku sangat tidak rela untuk melepaskannya pulang, tapi nyatanya kalian adalah rumah sesungguhnya untuk tempatnya pulang.
Sekali lagi,
Tolong jaga dia dengan baik. Jika bukan sebagai adik kalian, tolong menjaganya sebagai putriku yang aku titipkan pada kalian.'