R E D U P [END] ✔

R E D U P ■ 09 ✔

"Lisa, Appa akan mengantarkanmu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Hari ini Appa sengaja untuk menunda pertemuan dengan klien."

Haejin membuat ketiga putrinya bersamaan menatap padanya. Sedangkan Jisoo hanya tersenyum sembari melanjutkan sarapannya. Pagi ini sarapan bersama terasa lebih hangat walaupun tidak ada obrolan apapun hingga suara Haejin berhasil memecahkan suasana.

"Appa, sebenarnya tidak perlu, aku bisa--"

"Pukul delapan pagi, aku sudah membuatkannya janji bersama Dokter Kim. Appa bisa mengantarkannya."

Jennie dengan cepat menyela ucapan Lisa yang tentu saja sudah bisa di tebak jika dia ingin menolak keinginan Haejin. Bukan tanpa alasan Lisa melakukan hal itu. Jennie bahkan berulang kali harus berbuat lebih agar Lisa tidak selalu menyembunyikan kondisinya.

"Baiklah, Appa akan mengantarkanmu setelah ini. Apa Jisoo ingin berangkat bersama juga?" Haejin kali ini menatap pada Jisoo. Namun putri bungsunya itu langsung
menggeleng pelan.

Selain berbeda arah Jisoo juga tidak ingin mengganggu kebersamaan Haejin dan Lisa kali ini. Bisa membuat Appa nya memiliki waktu untuk kakaknya yang sedang sakit sudah lebih dari cukup untuk Jisoo.

"Tidak perlu, Appa. Jisoo akan berangkat bersama supir Lee saja."

Melihat semua itu Chaeyoung pikir jika hanya dia saja yang tidak di anggap di sana. Bagaimana mungkin kehangatan seperti ini tidak bisa dia rasakan sama sekali. Sebaliknya justru merasa jika dia sangat di kucilkan.

Aish! Kenapa Yoon Halmonie nya harus pulang? Sepertinya hanya dia yang bisa mengerti keberadaannya.

"Chaeyoung,"

Jennie ikut beranjak untuk mengikuti adiknya yang beberapa hari ini sama sekali tidak dia perhatikan. Chaeyoung mungkin berpikir jika Jennie tengah memihak Lisa. Padahal sama sekali tidak demikian, karena itu dia harus segera meluruskannya.

"Kau hari ini tidak ada jadwal kuliah kan? Bagaimana kalau kita jalan-jalan keluar. Kebetulan Unnie juga sedang libur, bukankah sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama?"

Jennie akan berusaha untuk meluluhkan hati Chaeyoung bagaimanapun caranya. Terlebih sudah tidak nyaman saat kedua adik kembarnya harus beradu dingin dalam waktu yang lama.

"Ne, Unnie. Aku akan bersiap lima belas menit lagi."

Tidak ada alasan untuk menolak bagi Chaeyoung. Jennie memang memiliki magnet tersendiri jika sudah berkaitan dengan membujuk kedua adiknya.

Dan apa yang baru saja Jennie lakukan berhasil membuat Chaeyoung menampik pikiran buruknya jika dia sama sekali tidak diperhatikan.

🍂°°°🍂

Jisoo masuk ke dalam toilet dengan langkah cepat. Membiarkan Seulgi menunggunya di luar sembari memainkan game favoritnya di handphone.

"Aish! Mengganggu sekali. Aku sedang, arg--"