R E D U P [END] ✔

R E D U P ■ 08 ✔

"Eomma akan kembali pulang. Eomma berharap jika tidak ada keributan apapun lagi di rumah ini. Termasuk, pastikan jika anak itu tidak merepotkan ketiga cucuku."

Haejin hanya diam namun dengan perasaan yang tidak bisa di tampik jika dia sakit hati dan sangat keberatan dengan apa yang ibunya katakan. Jisoo sama sekali tidak berarti apa-apa di matanya. Tapi bukan berarti Ibunya bisa selalu menyakiti perasaan putri bungsunya seperti ini.

"Jaga ketiga putrimu dengan baik. Jangan hanya memprioritaskan anak itu. Kau belum sepenuhnya menjadi Ayah yang baik untuk ketiga cucuku."

Jisoo mendengar dengan jelas semua kalimat yang selalu tertuju dengan sadis kepadanya dari Nenek Yoon. Wanita itu benar-benar tidak menyukainya sekeras apapun Jisoo berusaha untuk mengambil hatinya.

Bahkan selama dua minggu berada di rumah ini. Nenek Yoon selalu saja memperlakukannya dengan buruk.

"Jisoo, maafkan Appa. Appa belum bisa-"

Jisoo langsung melingkarkan kedua tangannya pada lengan Haejin. Dia tidak pernah rela jika harus melihat kedua mata Haejin yang memerah dengan segala penyesalan yang selalu terlihat jelas di sana.

Haejin pasti sangat terbebani. Dia tidak mungkin mengambil sikap sembarangan pada ibunya. Walaupun juga tidak mungkin diam saja saat Ibunya memperlakukan Jisoo seperti tadi.

"Appa jangan terus-terusan minta maaf pada Jisoo. Aku sangat tidak keberatan, jika Halmonie belum bisa menerimaku. Tapi aku yakin, Halmonie memiliki hati yang baik. Dia pasti memiliki alasan untuk semua itu."

Terkadang kita memang harus belajar untuk memahami sikap orang lain daripada harus membalas segala perlakuannya. Yoona selalu mengajarkannya untuk melakukan kebaikan sebanyak apapun rasa benci yang terkadang orang lain berikan padanya.

"Appa tidak tahu, harus membalas dengan apa pada Yoona dan Minho. Mereka benar-benar membesarkan putri Appa dengan baik. Kau tumbuh dengan hati yang begitu luas, Jisoo-yaa."

Jisoo juga akan mengatakan beribu terimakasih pada Haejin. Dia sudah menjaga ketiga kakaknya dengan baik. Jisoo sudah berjanji, dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyatukan Appa dan ketiga kakaknya yang selama ini begitu berjarak.

Seredup apapun langlah tertatih yang Jisoo miliki, dia akan berusaha untuk mewujudkan keinginannya.

"Seohaan Eomma, sebesar apapun rindu Eomma padaku. Tolong untuk menahannya sedikit lagi. Biarkan aku menepati janjiku dulu."

🍂°°°🍂

Chaeyoung menuruni anak tangga dengan langkah sedikit sempoyongan. Jika biasanya Lisa akan dengan senang hati datang ke kamarnya dengan membawalan sup dan teh pereda pengar. Tentu saja kali ini hal manis itu tidak akan dia dapatkan. Mengingat jika mereka memang masih beradu dingin satu sama lain.