R E D U P ■ 11 ✔

1.4K 229 93
                                    

Lisa dan Chaeyoung sudah begitu antusias untuk makan malam bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa dan Chaeyoung sudah begitu antusias untuk makan malam bersama. Tidak bisa mereka pungkiri jika kebersamaan tadi siang masih memberikan kehangatan yang begitu membekas. Seolah ingin terus berulang mengingat mereka sudah sangat lama berjarak dengan Haejin selama ini.

Tapi entah kenapa saat memperhatikan raut wajah Haejin dan Jennie, keduanya benar-benar merasakan jika ada suatu hal yang tidak mereka ketahui.

Entah apa yang terjadi, mengingat jika mereka memang tengah baik-baik saja.

"Appa, -" Lisa baru saja akan memberikan Haejin Samgyetang buatannya, namun Haejin sepertinya sudah memilih untuk menyelesaikan makan malamnya.

"Bibi Han, siapkan makan malam untuk Jisoo. Aku akan mengantarkannya ke atas."

Bibi Han hanya mengangguk dan kembali ke belakang untuk melakukan apa yang baru saja laki-laki itu minta.

Melihat semua itu membuat Jennie tersenyum hambar. Hanya dia yang menyadari jika Jisoo tidak ikut makan malam bersama. Tapi yang membuat Jennie kembali tidak habis pikir, Appa nya seolah begitu mudah mematahkan kehangatan yang bahkan baru tadi siang dia berikan pada mereka bertiga.

"Appa akan memakannya nanti, sekarang Appa ingin ke atas karena adikmu belum makan malam."

Lisa hanya tersenyum tipis dengan anggukannya saat Haejin mengusap tangannya. Haejin tentu saja tidak berniat sama sekali untuk mengabaikan Lisa. Dia sendiri yang meminta pada Lisa untuk membuatkannya Samgyetang. Dia pasti akan memakannya nanti setelah memastikan jika putri bungsunya juga sudah makan.

"Aku pikir kita memang terlalu berlebihan saat menyikapi kehangatan yang baru saja Appa berikan."

Chaeyoung tertawa pelan. Dia tidak peduli saat kedua saudaranya terus menatap pada langkah Haejin yang menuju lantai atas. Sejak awal kedatangan Jisoo, Chaeyoung lebih yakin jika dia akan semakin menciptkan jarak yang bahkan selama ini sudah Haejin lakukan pada ketiga putrinya.

"Lisa-yaa, kau sebaiknya segera beristirahat setelah ini. Jaga kesehatanmu, dan jangan sampai kelelahan." Jennie juga mengatakan hal yang sama pada Chaeyoung setelah menyelesaikan makan malamnya.

Berulang kali dia harus menahan rasa kesalnya. Kenapa Jisoo selalu saja membuat ulah hingga berhasil menghancurkan kehangatan yang berusaha keras untuk mereka dapatkan dari Haejin Appa nya.

🍂°°°🍂

Jisoo menatap memar yang menghias pada perutnya. Sesekali meringis dengan hembusan napas gusar karena sejak tadi harus menahan rasa sakit yang sepertinya tidak kunjung mereda.

Tindakan gegabahnya kembali melukai dirinya sendiri. Tapi bagaimana mungkin dia bisa diam saja saat temannya harus menjadi korban bully di sekolah. Jisoo hanya berusaha menolongnya walaupun akan berakhir pada mengasihani dirinya sendiri yang jauh lebih lemah.

R E D U P [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang