R E D U P ■ 25 ✔

1.6K 254 141
                                    

==》 Bisa baca part sebelumnya dulu kalau kata author! Karena udah lama gak publish!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

==》 Bisa baca part sebelumnya dulu kalau kata author! Karena udah lama gak publish!

▪︎▪︎▪︎ Jangan lupa raimaikan!!

🍂°°°🍂

Chaeyoung membeku dengan teriakan kerasnya yang mengalun saat tepat di hadapannya tubuh Jisoo di terjang begitu keras oleh mobil Taehyung hingga menghantam pada jalanan aspal.

Chaeyoung masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Jisoo mendorong tubuhnya hanya untuk menyelamatkannya dan mengorbankan dirinya sendiri. Kembali melukai perasaan Chaeyoung yang kali ini berusaha untuk menjaganya sebagai seorang kakak.

"Andweee... Jisoo-yaaaa..."

Chaeyoung berlari dengan tangisan yang sudah menguar hingga merengkuh tubuh Jisoo. Mengusap aliran darah yang hampir memenuhi seluruh tubuh adiknya. Dia kesakitan dalam dekapan Chaeyoung yang terus menangisinya dengan perasaan yang berkeping. Kenapa Jisoo harus melakukan hal ini, tidak seharusnya dia melindungi Chaeyoung hingga harus terluka separah ini.

Tidak! Chaeyoung benar-benar dihantam rasa takut yang menjalar begitu beringas saat melihat bagaimana kondisi Jisoo yang terluka begitu parah.

"Bertahanlah, Unnie mohon... bertahanlah. Jisoo..."

Jisoo menatap pada Chaeyoung penuh dengan rasa sakit pada seluruh tubuhnya. Tidak mampu mengatakan apapun kecuali tatapan kesakitan yang terlihat begitu nyata di hadapan Chaeyoung. Dadanya seperti di tekan begitu keras, sakit, hingga kesulitan untuk bernapas.

"Ul-jima, Un-nie..."

Seandainya saja ini adalah kesempatan terakhirnya, Jisoo hanya ingin di peluk erat oleh kakak keduanya itu sebelum dia memejamkan kedua matanya. Dia benar-benar tidak mampu lagi menahan seluruh kesakitannya.

"Jisoo... Jisoo-yaa... Jisoo-yaaaa..."

"Andwee..."

Chaeyoung menangis begitu keras saat Jisoo sudah memejamkan kedua matanya tanpa mengatakan apapun. Tidak lagi menatapnya dan hanya menyisahkan aliran darah yang semakin membasahi tubuh Chaeyoung yang kembali memeluk erat tubuh kesakitan adiknya.

Teriakan keras penuh dengan cabikan menyakitkan itu terus Chaeyoung lakukan. Tidak ada satupun yang bisa menghentikannya dengan segala permohonannya pada Jisoo agar adiknya itu mendengarkan teriakannya. Chaeyoung hanya meminta agar Jisoo membuka kedua matanya.

"Nona, lepaskan. Kita harus segera melakukan pertolongan untuk adikmu."

Dua petugas medis yang baru saja datang langsung mengambil alih tubuh Jisoo dari pelukan erat Chaeyoung yang terus menangisinya. Mendorong brankar dengan cepat masuk ke dalam mobil ambulance.

"Tolong, lakukan selamatkan adikku. Aku mohon, selamatkan dia."

Chaeyoung terus merancau dengan kata-kata yang sama. Mengeleng penuh luka saat tubu Jisoo mulai di penuhi dengan alat-alat medis selama ambulance terus melaju menuju rumah sakit.

R E D U P [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang