R E D U P ■ 06 ✔

1.5K 208 13
                                    

Haejin mengusap hangat wajah Jisoo yang sudah tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haejin mengusap hangat wajah Jisoo yang sudah tertidur. Dia baru saja sampai rumah tepat saat jarum jam menunjukkan pukul dua belas malam. 

Laki-laki itu kembali merutuki dirinya sendiri yang begitu sibuk hingga mengabaikan pesan dan panggilan dari Lisa saat putrinya itu ingin memberitahunya tentang kondisi Jisoo.

Bagaimana mungkin dia bisa seabai ini, padahal Haejin sudah berjanji untuk menjaga Jisoo setelah putri bungsunya itu memilih untuk pulang ke rumahnya.

"Mianhae. Maafkan Appa yang tidak bisa menjagamu dengan baik."

Haejin mengusap kasar air matanya yang meluruh. Menekan penuh himpitan dadanya akan sesak yang kembali menyeruak saat harus menatap pada wajah Jisoo yang benar-benar mengingatkannya dengan Seohaan mendiang istrinya.

Laki-laki itu kembali merasa belum sepenuhnya bisa menjadi ayah yang baik.

Tidak ingin semakin menangis dan mengganggu waktu istirahat Jisoo. Haejin memilih untuk segera keluar setelah mengecup pelan kening putri bungsunya itu.

"Appa,"

Lisa tersenyum tipis dengan langkah pelan mendekati Haejin yang baru saja keluar dari kamar Jisoo. Dia melihat dengan jelas bagaimana wajah lelah dan kedua mata merah Appa-nya yang sudah bisa Lisa tebak jika Haejin pasti sempat menangis.

"Maafkan Appa. Appa sama sekali tidak sengaja untuk—-"

Lisa langsung menggeleng. Entah kenapa hatinya kembali merasakan desiran yang berbeda saat harus bertatapan dengan Haejin Appa-nya seperti ini. Padahal selama ini hubungan keduanya tidak bisa di katakan baik. Lebih tepatnya begitu berjarak satu sama lain.

"Appa tidak perlu minta maaf." Lisa kali ini membalas genggaman tangan Haejin. Entah kapan terakhir kalinya sang Appa melakukan hal ini padanya?

"Appa sebaiknya beristirahat karena ini sudah larut malam. Jangan sampai Appa jatuh sakit."

Haejin mengangguk kecil sebelum memeluk Lisa dengan ucapan terimakasih berulang kali. Entah apa yang akan terjadi jika saja Lisa tidak mengambil tindakan cepat untuk melalukan pertolongan pada Jisoo. Bahkan tidak seperti biasanya, selarut ini Lisa juga belum tidur.

"Gwenchana. Jisoo adalah adikku, jadi sudah seharusnya aku melakukannya."

🍂°°°🍂

Pukul lima subuh saat Jennie diam-diam masuk ke dalam kamar Jisoo. Semalaman dia tidak bisa tidur, memejamkan kedua matanya namun hati dan pikirannya terus berkecambuk. Lisa sudah menceritakan semuanya pada Jennie, membuatnya mengerti kenapa sikap Chaeyoung sangat dingin pada Lisa. 

Keduanya sempat bersitegang satu sama lain. Chaeyoung tentu saja tidak terima saat Lisa menuduh Taehyung tanpa bukti. Padahal sudah jelas apa yang Seulgi adik Joohyun katakan. Membuat Jennie kembali mengingat jika kemaren dia bahkan bertemu dengan Jisoo dan adik Joohyun di rumah sakit. Jennie sama sekali tidak menyangka jika hal seburuk itu harus terjadi hingga membuat Jisoo jatuh sakit seperti sekarang.

R E D U P [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang