R E D U P ■ 05 ✔

1.5K 223 12
                                    

Lisa menatap pada Bibi Han yang dia dapati sedikit tergesa saat menaiki anak tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menatap pada Bibi Han yang dia dapati sedikit tergesa saat menaiki anak tangga. Bukan hanya itu tapi kedua tangannya juga memegang baskom berisi air dan handuk kecil yang entah untuk apa. Membuatnya begitu menarik perhatian Lisa yang tengah menemani Nenek Yoon di ruang tengah.

"Halmonie, aku ingin ke kamar sebentar untuk mengambil sesuatu." 

Nenek Yoon hanya mengangguk dengan kedua tangan yang sejak tadi begitu sibuk merangkai beberapa bunga pada vas keramik. Dan entah apa yang membuat Lisa justru penasaran dengan apa yang Bibi Han lakukan saat melihat wanita itu masuk ke dalam kamar Jisoo.

Lisa baru menyadari jika Jisoo sama sekali tidak keluar dari kamarnya sejak tadi pagi.

"Eoh! Maaf, Non Lisa. Bibi tidak sengaja."

Lisa seolah tidak menyadari jika dia kembali berdiri di depan kamar Jisoo. Hingga membuatnya tanpa sengaja di tabrak oleh Bibi Han yang terburu-buru keluar dengan wajah paniknya kali ini.

"Bibi Han, ada apa?"

"Non Jisoo demam, suhu tubuhnya sangat—" Lisa langsung menerobos masuk ke dalam kamar Jisoo sebelum Bibi Han melanjutkan perkataannya. 

Lisa menyentuh tangan Jisoo hingga bergantian pada wajahnya yang terlihat sangat pucat. Apa yang Bibi Han katakan benar, suhu badannya sangat tinggi. Sesekali meracau tidak jelas yang membuat Lisa dihimpit rasa khawatir secara mendadak.

"Aku akan menelpon Jennie Unnie." Lisa beranjak setelah meminta Bibi Han untuk kembali mengompres Jisoo. Berulang kali melakukan panggilan pada Jennie Unnie-nya yang justru tidak menjawab teleponnya sama sekali.

"Eomma— Seohaa Eomma."

Lisa meremat handphone-nya dengan pandangannya yang kali mengarah penuh pada Jisoo. Bukan hanya rasa khawatir yang terus menghimpitnya, kali ini justru perasaan sakit yang harus memenuhi hati kecilnya tanpa bisa dia abaikan sedikitpun.

🍂°°°🍂

"Joohyun Unnie, bagaimana? Dia baik-baik saja, kan?"

Joohyun kembali menatap pada Lisa setelah merapikan alat-alat medisnya ke dalam tas. Lisa pada akhirnya memilih untuk menghubungi Joohyun karena Jennie sama sekali tidak menjawab panggilannya. 

"Luka pada lengan Jisoo mengalami infeksi, itu juga yang membuatnya mengalami demam tinggi seperti tadi. Tapi kau tidak perlu khawatir, dia akan kembali membaik. Suhu tubuhnya juga sudah turun."

Lisa menghela napas lega sekalipun belum sepenuhnya terlepas dari rasa khawatir saat melihat Jisoo yang terbaring dengan selang infus yang kali ini juga terpasang pada tangannya. Rasanya benar-benar ingin menolak semua perasaan itu, tapi lagi-lagi Lisa tidak bisa melakukannya entah kenapa?

"Terimakasih, Unnie."

"Ne. Ini juga sudah menjadi tugasku." 

Lisa mengantar Joohyun keluar saat gadis itu memilih untuk pamit. Namun nyatanya sejak tadi Joohyun menyimpan penasarannya saat tahu jika Jisoo tinggal di rumah Jennie. Sahabatnya itu bahkan tidak mengatakan apapun padanya, padahal kemaren saling bertemu saat Jennie berkunjung ke rumah sakit tempatnya bekerja.

R E D U P [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang