R E D U P ■ 15 ✔

1.4K 232 63
                                    

Jennie menatap kedua adiknya yang sedang makan malam bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie menatap kedua adiknya yang sedang makan malam bersamanya. Hal seperti ini sebenarnya sudah menjadi kebiasaan yang sering kali mereka lakukan. Karena Haejin tentu saja akan pulang larut malam dan sangat jarang bisa makan malam bersama ketiganya.

Tapi entah kenapa sepertinya ada yang kurang saat Jennie kembali menatap pada kedua adiknya. Jisoo tidak ada bersama dengan mereka.

"Eoh. Dimana Jisoo? Apa dia tidak ikut makan malam lagi?"

Lisa menatap pada kursi makan yang biasanya Jisoo duduki. Dia baru sadar jika adiknya itu tidak ada di sana. Sejak pulang dari rumah sakit dia juga belum melihat Jisoo sama sekali. 

Dan kembali membuatnya mengingat bagaimana sikap Jisoo tadi pagi saat dia berangkat ke sekolah tanpa sarapan seperti biasanya. Terlihat terburu-buru seolah menghindari Lisa yang berniat mengajaknya untuk sarapan bersama.

Jujur saja semua itu membuat Lisa merasa bersalah karena sebelumnya dia juga melakukan hal yang sama.

"Biar aku saja yang mengecek ke kamarnya." Jennie hanya mengangguk pelan pada Lisa yang sudah beranjak dari kursinya.  Sama sekali tidak menahannya sedikitpun seperti yang dia lakukan kemaren.

Chaeyoung sendiri hanya diam saat kedua saudaranya tengah sibuk mencari di mana adik bungsunya itu. Bukankah dia memang tidak seharusnya ikut memikirkannya. Tapi kenapa rasanya dia juga masih sangat penasaran dengan apa yang terjadi di rumah sakit tadi. 

Chaeyoung masih bersi keras jika apa yang dia dengar sama sekali tidak salah.

🍂°°°🍂

Pukul dua belas malam saat Haejin sampai di rumahnya. Dan tidak seperti biasanya, Jennie ternyata tengah menunggunya di ruang tengah yang kali ini benar-benar menyambut wajah lelah Appa nya yang begitu kentara.

"Jennie-yaa, kau belum tidur?"

Haejin tersenyum saat Jennie mengambil tas kantornya. Mengambil alih untuk dia bawa seolah Haejin Appa nya sudah benar-benar tidak sanggup untuk membawanya karena rasa lelah yang sejak tadi sangat dia perhatikan.

"Aku sengaja menunggu Appa pulang." 

Kali ini tanpa basa-basi. Sekalipun memiliki alasan saat menunggu kepulangan Haejin, semua itu ternyata bisa menepis keraguan yang sering kali Jennie berikan pada Appa nya. Melihat wajah lelah itu membuat Jennie merasa bersalah, sepertinya dia sudah begitu lama mengacuhkan Appa nya sendiri hanya karena ego kecewanya yang sudah lama dia pertahankan.

"Ada apa, apa ada sesuatu yang membuatmu sampai harus menunggu Appa pulang?"

Haejin terlihat begitu tenang. Apa hanya Jennie yang merasakan jika ada sesuatu yang salah hingga dia harus merasa khawatir seperti ini.

"Em-, Jisoo tidak pulang. Aku sudah berusaha untuk menghubungi Appa, tapi sepertinya Appa begitu sibuk. Dan tentu saja— kita bertiga tidak ada yang mempunyai nomor Jisoo untuk bisa di hubungi."

R E D U P [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang