Kini Zee berada di dapur untuk membuat jus alpukat, dirumah keluarga Natio ini sangat sepi karena hanya ada Zee dan pembantunya, hari-hari ia merasa kesepian bahkan teman untuk bercerita hanyalah kucing kesayangan milik Zee.
Marsha kini sudah siap untuk pergi ke sekolah, walaupun dia malas sih karena bertemu dengan orang yang seperti Zee yang kayak tembok gitu, tapi Marsha percaya suatu saat pasti Zee akan mencair.
"Morning Nda."
"Morning Sha." Ucap Manda dengan lesu.
"Wkwkw biar gue tebak lo berantem sama Indira gara-gara masalah kemarin?."
Manda hanya mengangguk dengan lesu.
"Lagian sih lu pakai bilang Zee cakep, padahal Indira aja cantikkk, btw yang lain kemana nih ?."
"Ke kantin nyari sarapan."
"Ohh, kok lo ga ikut ?."
"Malu gue ketemu Indira."
"Gila lo emang."
Bel telah berbunyi, semua murid pun masuk kelas masing-masing, baru bel saja Marsha sudah merasa bosan karena dia tidak bisa mengobrol dengan teman-temannya karena jarak tempat duduknya sedikit jauh dengan teman-temannya, ditambah ia duduk bersama kutub Utara.
"Pagi kak Zee"
"Hmm"
"Sumpah hm-hmm doang njir, makin ga yakin dia bisa leleh." Batin Marsha
Guru sudah berada didalam kelas dan bersiap-siap untuk memberikan materi, guru tersebut meminta semua murid untuk mencatat apa yang ia sampaikan, Marsha pun mengeluarkan buka sementara Marsha lupa membawa pulpen ia terus mencari pulpennya di dalam tas berharap pulpen miliknya tidak ketinggalan, saat Marsha terus mencari pulpennya di tas miliknya, Zee pun mengeluarkan pulpen miliknya dan meminjamkannya kepada Marsha.
Tiba-tiba Zee menyodorkan pulpen miliknya kepada Marsha tanpa berkata apapun, Marsha reflek melihat ke wajah Zee.
"Ini aku dipinjami?." Ucap Marsha tidak yakin.
"Hm."
"Makasih kak."
"Wah gilaa ni kak Zee peka bangett dehh kok tau aja gue ga bawa pulpen apa jangan-jangan kak Zee selalu curi-curi pandang ke akuu ??, ahhh bisa jadii, jangan-jangan love language kak Zee act of service?!." batin Marsha.
Bel istirahat pun berbunyi Marsha segera menghampiri teman-temannya.
"GUYSSSSS!!!"
"Apa Marsha?." Tanya Jessi.
"Tadi aku kan ga bawa pulpen nah aku tuhh tadi masih berusaha nyari, berharap pulpen ku ga ketinggalan dirumah." Ucap Marsha dengan antusias.
"Terus-terus ?." Ucap Indira.
"Tiba-tiba kak Zee ngasih pulpen milik dia dong, padahal tadi aku ga bilang aku ga bawa pulpen, ehh tau-tau langsung di pinjami."
"Wihh apa jangan-jangan si Zee selalu curi-curi pandang ke kamu ??." Ucap si Olla.
"Nahh bisa jadii tuhh." Ucap Ashel.
"Wow dingin-dingin kek gitu perhatian.". Ucap si Indira.
Marsha dan teman-temannya pun tiba dikantin, mereka pun mencari tempat duduk sementara Amanda yang memesankan menu untuk teman-temannya.
"Diraa, kamu masih marah sama si Amanda." Ucap si Ashel membuka obrolan.
"Iya nih males banget sama si Amanda, masa aku masih kurang cantikk ?." ucap si Indira sambil menguncir rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEESHA [END]
Randomkisah dari kapal zeesha, hubungan yang melanggar norma yang berlaku.