28

1.5K 96 61
                                    

"Acelll dinginnn." Ucap Marsha mengigil.

"Astagaaa, kamu panas bangettt." Ucap Ashel mengecek suhu tubuh Marsha dengan cara meletakkan punggung tangannya di kening Marsha.

"Kamuu makan dulu yaa??, udah 3 hari kamu ga makan, ditambah kamu terus-terusan menangis." Ucap Ashel.

"Akuu ga nafsu acelllll."

"Nanti kamu tambah parah loh."

"Nanti aja makannya."

"Kamu tidur dulu oke?." Ucap Ashel menyelimuti tubuh mungil Marsha.

"Huftttttt." Ucap Marsha memegang tangan Ashel.

Ashel yang duduk disamping ranjang Marsha, hanya dapat menemani Marsha. Lama-lama Marsha tertidur, suhu badan Marsha semakin naik, yang membuat Ashel panik.

"Aduhhhh, ini gimana?!!, mana panas banget." Ucap Ashel menyeka keringat yang bercucuran dikening Marsha.

-









"Sayanggg, bangunn makan yukkk."

"Ughhh." Marsha terusik, dengan suara tersebut.

"Suara ini...."

Marsha membuka kedua matanya, ia melihat siapa yang berada di sampingnya.

"Haiiii." Sapa Zee.

"Ngapain kamu disini?, kita udh g ada hubungan."

"Syuttt, sudah kamu diam, makan ya??." Ucap Zee.

"Gakk!!!!!."

"Sayangg kamu harus makan, kasian tubuh kamu ga ada asupan." Ucap Zee.

"Aku ga nafsu." Ucap Marsha membelakangi Zee.

"Huft." Akhirnya Zee mengangkat tubuh mungil Marsha untuk duduk di pangkuannya.

"EHHHH!!!!!."

"Sudah kamu diam, kamu sekarang buka mukut lebar-lebar oke??." Ucap Zee menyodorkan sesendok bubur ke mulut Marsha. Marsha menerima suapan yang diberikan oleh Zee, ia merasa nafsu makannya bertambah.

1 mangkuk yang berisi bubur telah habis, Zee terdenyum melihat Marsha berhasil menghabiskan 1 mangkuk bubur. Zee mengelap ujung bibir Marsha yang blepotan menggunakan ibu jarinya.

"Sekarang minum obat oke?." Ucap Zee memberikan obat pereda demam.

"Ga mau, paitt." Ucap Marsha menutup mulutnya menggunakan kedua tanganya.

"Noo, kamu harus minum obat biar cepat sembuh."

"Gaa mau pasti pait."

"Kalau sudah sembuh aku beliin ice cream rasa matcha dehh gimana?."

"JANJI YA?!!."

"Janji."

Marsha segera meminun obat yang diberikan oleh Zee. Ia berhasil menelan obat tablet yang pait itu.

"Paittt." Rengek Marsha.

Cuppp........ Mata Marsha terbuka lebar, dengan apa yang dilakukan Zee barusan
Sekitar 1 menit Zee melepaskan ciumannya.

Blushhhh..

"Kamu tidur sana, biar cepat sembuh."

"K-kamu mau kemana?." Tanya Marsha saat melihat Zee yang akan beranjak pergi.

Zee tersenyum dan menjawab pertanyaan Marsha.

"Ga kemana-mana kok, aku mau kebawah, sekarang kamu tidur sana."

ZEESHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang