27

1.7K 103 28
                                    

Hari-hari, telah dilewati oleh Zee dengan pikiran yang campur aduk. Ia belum memberitahu bahwa ia akan dijodohkan dengan orang lain.

Sudah tidak bertemu selama 2 tahun, kini ia harus menerima kenyataan bahwa Marsha bukan pasangan hidupnya,sungguh menyedihkan.

"Woii Zeee, ngelamun aj." Ucap Adel memukul bahu Zee.

"Awss...apaan si lu anjirr." Umpat Zee.

"Lahh elu yang kenapaa, pagi-pagi gini ngelamun." Ucap Adel.

"Gue bingung dell.." Ucap Zee lesu.

"Bingung kenapa?."

"Gue dijodohin."

"HAHH, TRUS MARSHA GIMANA?!!!!!."

"Jangan teriak-teriak bisa ga?."

"Ya maaf, lagian sihh ini terlalu mengangetkan."

"Hufttt, gue bingung dellll, gue udah janji sama Marsha bakalan disamping dia terus, dengan kondisi apapun."

"Sulitt inii, disisi lain jika kita tidak ditakdirkan hidup dengan seseorang yang kita cintai, walau kita berusaha selalu, tetep aja hasilnya zonk, ingat takdir itu ga bisa diubah."

"Jadi ini gue harus apa?."

"Lo harus gini......... "













-



"Ashel gimana ini, aku bingung." Keluh Marsha.

"Yang mnaa?." Tanya Ashel.

"Yang ini, aku ga tauu." Tunjuk Marsha.

"Ohh ini gampang." Ucap Ashel memberikan penjelasan kepada Marsha.

"Pahamm??." Tanya Ashel.

"Owhh, okee aku pahammm." Ucap Marsha dengan gembira.

"Syukur lahhh, cepet kerjain habis itu kita main kerumah Zee oke?."

"OKEEE." Ucap Marsha dengan antusias, begitu mendengar Ashel menyebutkan nama Zee.


Marsha dengan cepat mengerjakan tugas kampusnya, dirasa sudah beres ia segera merapikan buku-bukunya dan laptopnya.

"Ayoo aku sudah selesai." Ucap Marsha.

"Cepet banget, kamu ga ngasal kan?." Tanya Ashel.

"Enggak lahh, enak ajaa." Jawab Marsha.

"Yasudah ayo kita berangkat." Ucap Ashel beranjak dari tempat duduknya.

"Ashell, Indira kemana? kok ga ada kabar."

"Dia pergi ke luar kota selama 2 bulan." (duh lamanya oshiku liburan 🗿👍)

Marsha hanya ber oh ria saja, sebagai jawabnya.

Selang 30 menit mereka sampai dirumah Zee, Ashel memang tidak ada niatan untuk mengajak Marsha kerumah Zee, ia terpaksa mengajak Marsha kerumah Zee karena permintaan Adel, sang kekasih Ashel.

"KAK ZEEE!!!!!!!." Pekik Marsha.

"Jangannn lariii Marshaa." Ucap Zee memperingati Marsha.

"IHH PELUKKK." Ucap Marsha manja.

"Sinii syangggg." Ucap Zee tersenyum.

"YEAYY." Ucap Marsha kegirangan, dan masuk kedalam pelukkan Zee. Bukankah akan terasa berat jika kita harus mengikhlaskan dia bersama orang lain??.

Zee membalas pelukkan Marshaa, dan menciumi pucuk kepala Marsha.

"Gimanaa, tugasnya sudah selesai belum?." Tanya Zee.

Marsha melepas pelukannya, dan menjawab pertanyaan yang Zee lontarkan.

"Sudahhh, tadi di bantu Ashel."

"Bagusss, ohh iya sore ini kita jalan-jalan yukk, sekalian aku mau ngomongin sesuatu." Ucap Zee dengan berat hati.

"Ohh yaa??, oke nanti Marsha bakalan siap-siap."









Sore hari tiba, Zee mengajak Marsha pergi ke suatu tempat, dataran hijau yang terlihat luas dan terdapat sungai yang mengalir dengan tenang. Memberikan kesan yang tenangg.


"Kamu mau ngomongin tentang apa kak??." Tanya Marsha penasaran.

"Sini duduk dulu." Ucap Zee menepuk tempat kosong yang berada disebelahnya.


Marsha pun duduk.

"Jadi ginii, tapi kamu janji dulu ya??, jangan asing setelah ini."

"Janjiii, memangnya apa?." Tanya Marsha.

Zee menghela nafas, ia bingung bagaimana cara untuk memberitahu Marsha.

Sedangkan Marsha tipekal orang yang sensi.

"Aku dijodohkan Shaa." Ucap Zee.

Deggg

"K-kak."

"Maaff, ak-."

"Cukupppp!!!!!!, mana janjimu kak??!!, hiks-hiks kamu bakalan disamping aku terus kan?!!!!!, MANAA KAU BOHONG."

"Marsh-."

"STOPP, KAMU JAHATTT, AKU BENCI KAMUUU KITA PUTUS." Ucap Marsha yang tak kuat menahan emosinya dan pergi meninggalkan Zee.

"MARSHAAA." Ucap Zee mengejar Marsha namun gagal.

"Aku minta maaf, setelah ini aku harus bagaimana, hidup tanpa Marsha??." Batin Zee.

"Memang cinta tak memandang umur dan gender, tapi jika terjebak cinta segender aku harus bagaimana??, mau tidak mau aku harus melepaskan dirinya. Cepat atau lambat aku akan kembali kejalan yang benar, dan menaati norma yang berlaku."








TBC.





sebenarnya aku g mau nulis sependek ini, tpi mau gimana lagi aku msih skitt, maaf ya.

mau gimana lagi, udh hmpir 1 minggu aku ga up, dripada klian nungguin kan?.

btw makasih yaa atas semua do'anya, aku berhasil meraih juara 3, y wlaupun blum bisa di posisi 1, yg artinya aku kurang berlatih, hehehe see you next chapter.

ZEESHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang