"kau hanya perlu memberiku tempat Aman, dengan makan tiga kali sehari dan juga pakaian pakaian yang nyaman" ucap Aria.
"Dan... Tolong lepaskan besi besi ini" ucap Aria sambil melirik ke arah besi besi yang melingkari tangan nya.
Tiba tiba saja, tanpa peringatan, Zayn segera mengangkat pedangnya tinggi tinggi, seolah dia sedang bersiap memenggal kepala seseorang.
'ugh... Apa syarat nya terlalu sulit' batin Aria sambil menutup matanya.
Sring...
Saat Aria membuka matanya, betapa terkejutnya dia saat melihat keadaan nya sekarang. Aria sekarang sedang berada di dalam pelukan Zayn, si Duke yang terkenal kejam itu.
Aria mendongakkan kepalanya hingga akhirnya dirinya dapat melihat wajah Zayn dari dekat. 'Ganteng nya... Ciptaan ku memang yang terbaik!!' batin Aria.
"Sudah lihat lihatnya?" Ucap Zayn seketika membuat Aria memalingkan wajahnya dengan muka yang memerah malu.
"Mukamu tadi benar benar mirip seperti orang mesum" lanjut Zayn lagi dengan nada mengejek. Seketika itu juga wajah Aria yang semula merah karena malu menjadi merah karena marah, dia bahkan sampai menonjolkan urat urat syaraf di bagian kepalanya.
"Apa maksudmu hah!! Seharusnya kau lah yang orang mesum di sini!! Berani beraninya memeluk tubuhku tanpa izin!!" Ucap Aria.
Namun Zayn tidak membantah ataupun menanggapi ucapan Aria itu, dia hanya diam tak bergeming seperti patung.
'bjir... Inikah definisi kulkas berjalan yang sebenarnya?' batin Aria.
"Yasudah lah!! Ayo kita pergi" ucap Aria sambil melangkah ke arah pintu keluar di ikuti oleh Zayn.
Saat Aria membuka pintu dari ruangan tersebut, lagi lagi Aria di buat kaget oleh pemandangan di depannya, banyak sekali manusia yang sedang di siksa di balik jeruji besi itu.
Aria melangkah secara perlahan ke arah pintu keluar dari ruangan itu. Dia memang pernah menulis tentang tempat penyiksaan di novel nya, namun ia tak pernah menulis tentang siksaan siksaan yang menakutkan ini.
'tutup matamu Aria... Tenang saja, kau kan pernah menonton serial psikopat, jadi kau Pati bisa terbiasa dengan suasana ini' batin Aria.
Tuk...
Tiba tiba saja Aria dapat merasakan sebuah benda kenyal menyentuh dahinya. Saat ia membuka mata, Aria dapat melihat pemandangan sebuah tangan kekar yang sedang menyentuh dahinya. Setelah di telusuri, ternyata tangan itu milik Zayn.
"Ada apa dengan mu" ucap Aria dengan nada ketus.
"Kau ingin menabrak tembok" ucap Zayn sambil menunjuk tembok di depan Aria dengan kepala nya.
Aria seketika menoleh ke arah depan, tenyata benar apa yang di ucapkan Zayn, ia hampir saja menabrak tembok. Beruntung ada tangan Zayn, kalau tidak maka kening Aria akan benjol tadi.
"Ah... Ya... Aku tahu..." Ucap Aria, dia pun berbelok ke arah pintu yang berada tepat di samping depan nya itu.
"Huh..." Zayn menghela nafas kasar, Aria tak tahu apa penyebab Zayn melakukan itu. Mungkin saja Zayn jijik karena tangan nya menyentuh kening Aria yang kotor.
Akhirnya Aria telah sampai di pintu keluar yang asli, sepertinya saat Aria membuka pintu ini maka dirinya bisa langsung menghirup udara segar.
Saat pintu di buka, pada kesatria langsung menunduk. Arah pandangan mereka bukan tertuju kepada Zayn melainkan kepada Aria, mereka memandangi Aria dengan tatapan aneh.
"Yang mulia Duke, ada apa ini?" Ucap salah seorang kesatria sambil terus menunduk.
"Beri dia tempat nyaman" ucap Zayn. tanpa pikir panjang para kesatria langsung menuntun Aria ke dalam sebuah mansion, walaupun mereka heran melihat Aria yang berjalan berdampingan bersama Zayn, namun mereka tetap mengikuti perintah tuannya itu tanpa ada bantahan sedikit pun.
Aria segera di tempatkan di sebuah kamar yang sangat luas, bahkan kamar itu mungkin saja lebih luas dari rumah Aria yang dulu.
Setelah di mandikan dan di pakaikan sebuah gaun yang cantik serta di dandani oleh para pelayan, Aria kini dapat melihat dirinya sendiri lewat pantulan cermin.
"Woah... Sugoi... Siapa orang cantik itu? Oh, itu aku!!" Ucap Aria. Para pelayan yang melihatnya langsung saja menganggap bahwa Aria mengalami gangguan mental karena berbicara pada cermin.
"Kukira aku ini nenek nenek tua, ternyata aku adalah kakak kakak yang cantik" ucap Aria sambil terus memandangi dirinya sendiri di cermin.
"Nona.. yang mulia Duke menunggu kedatangan anda di ruang makan" ucap salah seorang pelayan.
"Oh... Antar kan aku ke sana..."
==========================
Setelah di antar oleh seorang pelayan menuju ke ruang makan, Aria sekarang sedang berada di atmosfer yang sangat canggung.
Zayn tak mengatakan apa apa dan sibuk makan tanpa mempedulikan Aria. Sementara Aria? Dia ingin makan sejak tadi, namun ia ingat kalau ia belum diperintahkan Zayn untuk memakan makanannya.
Kalau ia makan tanpa diperintah kan, maka bisa bisa kepalanya hilang begitu saja dari leher nya.
"Jadi... Bagaimana caramu menyembuhkan kutukan ini" ucap Zayn dengan nada dingin tanpa melirik ke arah Aria sedikit pun.
[BERSAMBUNG]
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know your secret Duke [TERBIT✓]
Fantasy[-BUKAN NOVEL TERJEMAHAN-] SEBAGIAN PART DIHAPUS KARENA KEPENTINGAN PENERBITAN Aria adalah seorang mahasiswi SMP kelas dua, Menulis novel di aplikasi online adalah hobinya, banyak sekali novel yang sudah ia buat, salah satunya berjudul 'the cursed...