Episode 28

2.4K 140 0
                                    

Zayn's POV

Aku saat ini sedang berada di dalam ruang kerjaku. Hari sudah sore namun aku belum mendapatkan kabar tentang Arianne.

"Tuan" ucap prajurit wanita yang tadi kusuruh untuk mengawal Arianne.

Dia tiba tiba muncul namun tak membuatku kaget karena aku sudah terbiasa dengan hal ini, aku menatap matanya untuk mengisyarat kan apa saja yang barusan terjadi kepada Arianne.

"Nona Aria pergi ke perpustakaan, namun di tengah jalan dia bertemu dengan Lady Mieru Van Moisture, mereka akhirnya berjalan jalan bersama sampai sore ini" ucap nya sambil terus menunduk.

Tanpa sadar pena yang ada di tanganku menjadi patah seketika, rahangku juga tiba tiba mengeras saat mendengar penjelasan darinya. Berani sekali si moru moru itu berjalan bersama Arianne, dia pikir dirinya siapa.

"Apa saja yang mereka lakukan?" Ucapku sambil berusaha menetralkan amarah ku yang naik turun.

"Lapor, mereka berdua hanya jalan jalan ke sekeliling Duchy" balas nya.

Brak!!

Tanpa sadar aku menggebrak meja kerjaku sampai patah, dapat kulihat ekspresi terkejut dari prajurit bayangan itu.

"Laporkan padaku siapa saja yang berbicara, menyentuh, menyenggol, melirik, memandang, dan bernafas di tempat yang sama dengan Arianne" ucap ku dengan nada yang tak enak didengar.

"Lapor tuan, orang orang yang melakukan itu banyak sekali, terutama para pria. Mereka sering sekali mencuri curi pandang kepada nona Aria"

"Bunuh mereka semua, kecuali si moru moru itu" balas ku.

"Maaf tuan, namanya adalah Nona Mieru, bukan moru" ucap si prajurit bayangan itu.

Aku tak peduli dengan hal itu, aku lebih memilih untuk pergi menuju ke kamar Arianne karena aku benar benar rindu- tunggu tunggu, bukan rindu tetapi aku hanya ingin menemui nya saja.

Alasanku tidak memintanya untuk membunuh si moru, itu karena aku tahu kalau si moru itu di bunuh maka Arianne akan menjadi sedih. Cih, rasanya kemarahan ku menjadi berkali kali lipat membayangkan bahwa Arianne ku sedih hanya karena bocah itu.

==========================

Author's POV

Aria saat ini sedang makan bersama dengan Zayn. jujur saja, mood Aria saat ini sedang baik karena kedekatannya dengan Mieru kemarin. Dengan begini Aria selangkah lebih maju menuju kehidupan yang tenang dan damai tanpa gangguan Zayn.

"Ada apa" ucap Aria sambil menatap Zayn.

"Hm?" Balas Zayn bingung.

"Kau sedari tadi menatapku dengan aneh, ada apa?" Jelas Aria.

"Tidak ada" Balas Zayn sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.

Sepertinya tanpa sadar Zayn telah menatap Aria selama mereka berdua makan. Ini membuat Zayn salah tingkah sendiri.

"Aria!!!" Suara dari luar membuat perhatian kedua insan di meja makan tersebut teralihkan.

Mereka berdua --zayn dan aria-- segera menuju ke arah jendela untuk mengetahui suara siapa itu.

Saat mereka mendongak ke bawah, di sana terdapat Mieru yang sedang melambaikan tangannya kepada Aria. Dengan cepat Aria langsung melesat turun ke lantai bawah untuk menemui Mieru.

"Mieru!!!" Ucap Aria sambil berlari dengan dramatis ke arah Mieru.

Saat sudah berdekatan, mereka berdua langsung pelukan seperti orang yang baru pertama kali bertemu setelah 5 tahun lamanya. Setelah itu, Aria langsung melontarkan kata kata manisnya kepada Mieru membuat Mieru bersemu merah.

Tanpa mereka sadari, Zayn tengah melihat aksi keduanya dengan tatapan tajam. Ada rasa tak suka saat Mieru memeluk Aria dan sebaliknya. Dengan cepat Zayn pergi dari sana karena tak ingin melihat pemandangan mengerikan itu.

"Menyebalkan..." Bisik Zayn pada dirinya sendiri.

==========================

Zayn's POV

Aku memutuskan untuk pergi ke kamp pelatihan kesatria daripada melihat pemandangan menjijikkan itu.

Saat sampai, para kesatria sontak membungkuk ke arah ku, aku mengisyaratkan mereka untuk lanjut berlatih dan jangan mempedulikan ku.

Aku duduk di sebuah bangku taman kecil, kemudian aku membuka buku '1001 tentang cinta' dan mulai membaca nya.

Atensi ku kemudian teralihkan kepada kata 'cemburu' yang ada di buku itu. Dengan perlahan aku membaca satu persatu kalimat selanjutnya.

'Cemburu adalah perasaan tersakiti atau tidak suka ketika melihat orang yang kita cintai bersama orang lain' begitulah kira kira isi tulisan tersebut.

Cemburu, jujur saja aku tidak pernah merasakan kehadiran dari nya, ini baru yang pertama kali dan aku sudah tak menyukai rasa cemburu itu. Rasanya benar benar kesal ketika aku cemburu.

Tiba tiba saja sebuah gagasan terlintas di otakku. 'Jika kau tak suka dengan cemburu, maka hapuskan lah rasa cemburu itu' begitulah kira kira kalimat yang sempat terlintas di otakku.

Hmm...
Rasanya benar juga, jika aku tak suka cemburu, maka aku harus memusnahkan akar dari kecemburuan itu.

Senyumku mulai terbit, namun senyum itu tidak seperti senyum pada umumnya, senyuman milikku lebih kejam dan sinis sampai terkesan mirip seringaian.

Aku adalah seorang duke yang agung, apapun bisa kulakukan. Jadi, kurasa menyingkirkan hama adalah sesuatu yang sangat mudah sekali Meskipun sang bunga akan sedih, namun aku pasti bisa membuatnya kembali seperti semula lagi. Karena aku adalah seorang Duke.

[BERSAMBUNG]

I Know your secret Duke [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang