Dua insan dengan jenis kelamin yang sama saat ini sedang duduk berhadap hadapan. Satunya berumur sekitar 18 tahunan, yang satunya berumur seperempat nya.
Suasana benar benar canggung saat ini, tak ada yang mau membuka suara. Mereka berdua sama sama bergelut dengan pikirannya masing masing.
"Ehem.. jadi... Kamu pemilik lumah ini?" Tanya anak itu.
Aria melihat anak yang berada di depannya, anak dengan rambut putih, mata merah, dan baju yang terlihat mahal.
"Ah... Iya... Sepertinya.." ucap Aria diakhiri dengan suara yang semakin mengecil.
"Kalau begitu... Aku akan tinggal di sini selama bebelapa hali, boleh yah?" Ucap anak itu.
"Em...." Ucap Aria menimbang nimbang sebentar.
"Tenang saja, aku disini hanya sampai aku menemukan apa yang aku Cali" ucap anak itu.
"Baiklah kalau begitu.... Nak?"
"Oh... Namaku Meliala!! Kamu bisa panggil aku Ala!"
"Ala?"
"Ala!!! Pake l bukan l!!!"
"Maksudmu pakai r bukan l kan?"
"Oh! Itu dia!! Benal!! Pake l"
"Kalau begitu namamu pasti ara, ngomong ngomong... Apa kamu yang membersihkan ini semua? Hebat sekali... Padahal aku hanya meninggalkan rumah ini sekitar 10 menit!"
"Ah! Itu... Tadi... Aku dibantu seseolang! Ya seseolang membantuku!"
"Oh.. begitu..."
"Yayayaya, aku akan ke atas dulu, jangan ganggu yah!!"
Ara pergi kelantai atas meninggalkan Aria sendirian di sana, sebenernya Aria cukup senang karena sekarang dirinya mempunyai seorang teman, walaupun anak kecil sih....
"Hm... Sekarang aku harus ngapain yah? Mungkinkah aku harus mulai bercocok tanam" ucap Aria.
"Baiklah... Aku sudah memutuskan, aku akan membeli benih tomat lalu mulai menanam tomat itu, kudengar harga tomat sedang naik disini" lanjut Aria.
Aria mengambil 5 buah koin emas dari tasnya, rencananya Aria akan membeli benih tomat di pasar ibukota lalu mulai bercocok tanam.
Brak...
Suara sesuatu yang jatuh dari lantai atas membuat Aria kaget, tiba tiba saja Aria teringat akan ara, dengan cepat Aria menuju kelantai atas untuk mengecek keadaan anak itu.
"Ara!!!" Teriak Aria panik saat melihat keadaan ara yang saat ini sedang pingsan.
Aria kemudian duduk di samping Ara yang sedang pingsan, ia mengecek denyut nadi Ara, untung saja anak itu masih hidup dan belum mati.
"Huft... Masih hidup..." Ucap Aria lega.
"Tapi kenapa dia bisa pingsan sih..." Ucap Aria sedikit panik.
"Kayaknya harus aku bawa kekamar dulu deh... Kalau tidur di lantai dia pasti kedinginan"
Aria akhirnya menggendong Ara menuju ke kamar di lantai atas, ia membaringkan tubuh Ara di sebuah kasur yang terletak di pojok kamar itu.
"Huft... Kok aku jadi ngantuk yah..." Ucap Aria.
==========================
Aria terbangun dari tidurnya, tanpa sadar Aria tertidur di samping ranjang yang ditempati oleh Ara.
"Ya ampun.. udah jam berapa ini!!" Ucap Aria panik, ia melihat ke arah jendela, ternyata hari sudah mulai malam.
Aria menoleh ke arah Ara yang saat ini masih pingsan. Keringat dingin mulai mengucur deras dari kepala Ara.
Aria mengelus puncak kepala anak itu, lucu rasanya melihat seorang gadis manis tertidur dengan nyenyak seperti ini.
Sret...
"Aw..." Ucap Aria.
Aria melihat ke arah jempol nya yang berdarah, padahal tak ada benda tajam di sini namun jempol Aria seakan tergores oleh sesuatu.
"Mungkinkah rambut anak ini tajam?" Ucap Aria mengira ngira.
"Hatchi.... Hatchi.... Hatchi..." Aria tiba tiba saja bersin bersin dengan kerasnya. Padahal Aria tak merasa kalau ada sesuatu yang bisa membuat dirinya bersin bersin di sini.
"Tak ada bunga... Tak ada debu... Namun kenapa aku bersin bersin yah? Hatchi... Hatchi...." Ucap Aria.
Namun Aria tak terlalu mempermasalahkan hal itu, lagipula bersin ini tak terlalu mengganggu kegiatan Aria.
[BERSAMBUNG]
NEXT ? : 20 VOTE BIAR LAMA MWEHEHEHEHE
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know your secret Duke [TERBIT✓]
Fantasy[-BUKAN NOVEL TERJEMAHAN-] SEBAGIAN PART DIHAPUS KARENA KEPENTINGAN PENERBITAN Aria adalah seorang mahasiswi SMP kelas dua, Menulis novel di aplikasi online adalah hobinya, banyak sekali novel yang sudah ia buat, salah satunya berjudul 'the cursed...