Episode 18

3.1K 171 2
                                    

Aria terbangun dari pingsan nya, pandangan nya mengelilingi seluruh ruangan, 'ternyata ini di kamar' batin Aria saat mengetahui bahwa sekarang dirinya berada di dalam kamarnya.

Manik mata biru laut milik Aria bertatapan pada manik mata merah menyala milik Zayn, seketika itu juga, Aria terkejut dan mendudukkan dirinya.

Namun, dengan segera Zayn menahan tubuh Aria, tak membiarkan gadis itu untuk bangkit dari posisinya.

"Hati hati, kau masih kurang sehat" ucap Zayn dengan nada dingin namun masih tetap terdengar hangat.

"Apa yang kau lakukan?" Ucap Aria dengan nada sedikit bergetar karena keadaan nya yang belum sepenuhnya pulih.

"Menurutmu?" Bukannya menjawab, Zayn malahan melontarkan pertanyaan kepada Aria.

Aria hanya dapat memutar bola matanya malas. namun tiba tiba saja, pikirannya teralihkan oleh para kucing yang kemarin ia jaga dan ia lindungi dari air hujan.

"Bagaimana dengan kucing kucingnya?" Tanya Aria dengan nada sedikit cemas.

"Oh... Maksudmu makhluk kecil, imut, dan lemah itu? Dia sudah aku pindahkan ke tempat yang 'aman', tidak lama lagi mereka akan segera pergi" Zayn sedikit bersmirik saat mengucapkan kata kata itu, namun sepertinya Aria tak menyadarinya.

"Pergi? Maksudnya mereka akan di adopsi oleh seseorang?" Tanya Aria lagi, Zayn hanya terdiam sambil tersenyum kecil mendengar ucapan Aria itu.

Aria yang mengira bahwa senyuman Zayn artinya iya, langsung tersenyum dan berkata "syukurlah..."

"Makanlah... Dokter itu bilang kalau makan daging itu baik untuk kesehatan mu" ucap Zayn sambil menyodorkan sesendok daging ke arah Aria.

Aria hanya bisa pasrah lalu memakan daging itu dengan lahap, padahal dirinya sudah muak dengan daging. Namun rasanya, daging kali ini benar benar enak dari yang sebelum sebelum nya.

"Hm... Daging apa ini? Kenapa enak sekali?" Ucap Aria dengan mata berbinar.

"Daging pecinta ikan" jawab Zayn sambil terus menyuapi daging tersebut kepada Aria.

"Oh... Ikan.." gumam Aria. "Namun kenapa teksturnya beda sama ikan yang biasanya yah? Apa ini ikan jenis baru?" Tanya Aria kepada Zayn.

Lagi lagi, Zayn hanya tersenyum mendengar ucapan Dari Aria, ia seakan tak mau menjawab pertanyaan itu.

'kayaknya dia mulai bisu'

==========================

Sudah satu Minggu Aria berada di kamar terus menerus, itu semua disebabkan karena demamnya yang terkadang naik dan turun.

Aria di larang keluar kamar oleh Zayn selama seminggu itu, dengan alasan "nanti kamu sakit dan jadi ngerepotin".

Akhirnya sekarang Aria bisa keluar dan bermain lagi, ia juga sudah berjanji pada Zayn untuk tidak keluar saat awan sudah mendung.

"Aku jadi terasa seperti burung dalam sangkar" ucap Aria diakhiri dengan helaan nafas.

Aria saat ini sedang duduk duduk santai di sebuah bangku yang ada di taman mansion Zayn. Cuaca nampak terang. Hamparan bunga yang ada di hadapan Aria membuat semuanya menjadi terasa sempurna dan indah.

Tiba tiba saja seorang pelayan berlari ke arah Aria, ia kemudian berkata dengan nada Ter engah engah karena lelah "salam... Nona Aria, anda... Di cari oleh tuan Duke dan harus segera ke... Ruang makan" ucap sang pelayan dengan nada terengah-engah.

Alis Aria terangkat, namun beberapa detik kemudian dia segera pergi ke arah ruang makan meninggalkan pelayan tadi.

==========================

Kriet....

Pintu dibuka perlahan oleh Aria, di dalam sana terdapat Zayn yang sedang duduk sambil membaca sebuah dokumen. orang itu benar benar gila kerja' batin Aria.

"Ada apa Zayn?" Tanya Aria saat dirinya sudah duduk tepat di depan Zayn.

Zayn menaruh dokumen yang ia baca tadi, dirinya kemudian langsung menatap ke arah Aria lalu berkata, "jadilah partner ku".

"Hah??..." Ucap Aria bingung.

"Istana akan mengadakan pesta, dan di sana diwajibkan untuk membawa seorang pasangan" ucap Zayn dengan sedikit kebohongan di akhir.

"Untuk apa aku melakukan itu?" Ucap Aria sambil bersedekap dada.

Zayn kemudian mengeluarkan sebuah pisau dari dalam kemeja nya, ia memutar mutarkan pisau itu di tangannya lalu berkata "oh... Tidak mau yah..." Ucap Zayn dengan nada kecewa.

Melihat Zayn yang membawa sebuah pisau di genggaman nya, tiba tiba seluruh bulu kuduk Aria berdiri, alarm di dalam dirinya juga lantas berbunyi menandakan keadaan sekarang sudah tidak aman.

"Baiklah baiklah!! Aku mau" ucap Aria sambil membungkuk.

Zayn yang melihat itu hanya bisa menyeringai kecil, ia kemudian melemparkan pisau yang sedari tadi di genggamnya itu ke sebuah apel yang ada di meja.

'untung itu bukan kepala ku'

[BERSAMBUNG]

I Know your secret Duke [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang