Episode 41

2K 132 4
                                    

3 bulan kemudian...

Di malam hari yang sunyi ini, Aria memandang langit sambil bergulat dengan pikirannya sendiri.

Aria saat ini benar benar jenuh menunggu sesuatu yang tidak pasti, sudah tiga bulan namun burung itu maupun Rayn belum juga datang.

Aria mulai berpikir kembalu tentang semua ini, apa mungkin kalau si Rayn itu sebenarnya hanya membohonginya dan membawa pergi sampel darah itu tanpa mau memberikan uang yang banyak.

Tapi itu tak mungkin, jika Rayn benar benar melakukan hal itu, maka dia akan datang ke sini beberapa minggu kemudian untuk menyuruh Aria lagi untuk menjadi mata mata dan mengumpulkan lebih banyak bukti.

Mungkinkah tugas yang saat ini dijalankan oleh Rayn benar benar tugas yang sulot sehingga Rayn sedikit terlambat untuk memberikan uangnya, yah... Itu sedikit masuk akal sih.

"Lebih baik aku berjalan jalan untuk menenangkan pikiran" ucal aria.

Aria akhirnya keluar dari kamarnya dan memutuskan untuk jalan jalan di sekeliling mansion Zayn.

==========================

Zayn's POV

Aku berjalan dari ruang kerjaku menuju suatu tempat, oh... Ini adalah temoat favoritku sekarang.

Dahulu tempat ini adalah tempat yang kubenci, namun setelah gadis itu datang, entah mengapa aku jadi suka berdiam diri di sini sambil melakukan sesuatu yang menyenangkan.

Aku mengeluarkan jam saku ku dan melihat waktu yang tertera padanya, sudah pukul 11.47, seharusnya Arianne sudah tidur sekarang.

Aku memasuki sebuah gudang di ujung paling belakang mansion ini, walaupun gudang itu terlihat kecil dari luar, tapi siapa sangka kalau isi di dalamnya itu benar benar besar karena mempunyai jalan tersembunyi.

Saat aku memasuki sebuah ruangan di dalam gudang itu, aroma amis dan busuk tercium di seluruh ruangan. Aku tak peduli denagn bau bau ini, karena bau ini bagiku layaknya bau sebuah parfum yang harum.

Aku menyalakn satu persatu obor yang ada di dalamnya, kini aku bisa melihat seorang lelaki yang kedua tangan dan kakinya di ikat kepada sebuah kursi.

Kalau kalian ingin tahu siapa orang ini, oh... Dia adalah orang yang selama ini menyusup kedalam mansionku, dia menyusup kedalam sini untuk bertemu dengan.... Gadisku.

Jadi, saat gadisku bersikap aneh, yaitu saat dia tiba tiba saja selalu mengunci kamarnya dan berbicara sendiri di dalam kamar itu, aku mulai curiga sesuatu. Setelah itu akupun menyuruh seseorang untuk mrngawasi nya.

Ternyata kecurigaan ku benar adanya, gadisku bertemu dengan orang ini diam diam, ini membuatku marah, apalagi fakta kalau gadisku ini sangat dekat dengannya.

Setelah aku mengetahui fakta itu, aku mulai menculiknya, dan aksi penculikan itu telah berhasil, ini membuatku senang sendiri.

Oh.... Aku lupa dengan orang yanh ada di sebelahnya, kalau tidak salah namanya... Miru...

Dia adalah orang yang menyeblkan menurutku, jadi daripada dia terus terusan hidup lebih baik aku memusnahkannya. Toh, Arianne tak bersedih akan kepergiannya.

Hm... Karena aku sudah mendapatkan mainan yang baru, lebih baik aku mengakhiri hidup si Miru miru ini, lagipula dia sudah tak berguna sekarang.

Sring...

Pedang ku menembus leher si miru ini, darah menyembur kemana mana, namun aku tak peduli denagn hal itu, toh... Aku sekarang harus melayani yang satunya lagi.

Kulihat kepala si miru menggelinding ke arah pintu keluar, namun tetap saja aku mengacuhkannya karena itu sudah tak di butuhkan.

"Baiklah... Giliranmu" ucapku sambil mengelus pedangku yang dibaluti oleh darah.

[BERSAMBUNG]

NEXT? : 15 VOTE MASBRO, MASIH SAMA

I Know your secret Duke [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang