Episode 22

2.7K 147 4
                                    

"huft..." Helaan nafas keluar dengan kasar dari dalam mulut Aria. Ia benar benar lelah sekarang, Aria berdansa dengan Zayn selama 30 menitan lebih. Terlebih gerakan nya yang ekstrim itu bahkan dapat membuat tulang Aria berbunyi.

"Ada apa?..  kau mau berdansa lagi?" Tanya Zayn yang melihat wajah murung milik Aria.

Mendengar hal itu, seketika wajah Aria menggeleng dengan cepat, ia tak mau melakukan dansa yang seperti penyiksaan itu lagi.

Seorang pelayan tiba tiba saja datang sambil menawarkan sebuah gelas berisi minuman di atas nampan, Aria yang lelah kemudian mengambil satu buah gelas dari sana.

"Apa ini?" Gumam Aria saat melihat air di dalam gelas tersebut.

Airnya berwarna merah pekat. saat Aria mencium baunya, rasanya seperti bau anggur. Saat Aria mencicipi minuman itu, Aria merasa seperti berada di surga.

"Ya ampun!! Minuman apa ini!! Rasanya aku seperti terbang melayang sangat tinggi!!" Ucap Aria.

Saat Aria meminumnya lagi, Aria bahkan dapat merasakan sepasang sayap berada di belakang tubuhnya dan mengantarnya untuk terbang.

Aria kemudian meneguk air di dalam gelas itu sampai habis, ia kemudian mengambil satu gelas lagi dari pelayan setelah itu menghabis kan nya dengan cepat. Tak sampai di sana, Aria bahkan mengambil beberapa gelas lagi.

Saat Aria mau mengambil gelas itu untuk yang kesekian kalinya, sebuah tangan menahan Aria dan menyuruh si pelayan untuk pergi.

Pelayan itu bergegas pergi, Aria yang melihatnya seketika marah, "apa yang kau lakukan!! Aku bahkan belum sempat mengambilnya!!" Ucap Aria dengan wajah yang sedikit memerah karena mabuk.

"Huft... Berhentilah... Kau sudah meminum 8 gelas wine" Balas Zayn.

"Wine?" Ucap Aria sambil memiringkan kepalanya.

"Minuman yang dapat membuatmu mabuk" jawab Zayn.

"Aku tahu... Aku tahu... Minuman yang itukan... Yang itu!!"

"Kau seperti nya sudah mabuk berat"

"Ha-ha-ha!!! Aku tidak mungkin mabuk! Buktinya aku tahu dengan jelas berapa jumlah orang yang ada di sini!!"

"Memangnya berapa?.."

"Hm... Hmm... Hmmmm..... Dua belas!!"

Tanpa basa basi, Zayn langsung menggendong Aria seperti karung beras, sedangkan Aria? Dia hanya mengoceh terus tanpa ada perlawanan sedikitpun.

Zayn membawa Aria untuk pergi dari pesta tersebut, ia bergegas menuju ke arah sebuah kereta kuda tanpa peduli itu punya siapa.

"Maaf... Tapi anda siapa?" Ucap sang kusir yang bingung dengan kelakuan Zayn saat dia tiba tiba saja masuk dan membaringkan tubuh Aria di dalam kursi.

"Antarkan ke Mansion Lloyd dengan cepat" ucap Zayn dengan nada dingin dan acuh.

Si kusir tak berkata apapun lagi, ia tahu siapa yang ia bawa saat ini, jika ia tak segera mengantar Zayn ke Mansion Lloyd, maka mungkin saja kepala si kusir akan langsung terpisah dari badannya.

==========================

Mereka berdua akhirnya sudah sampai. dengan cekatan, Zayn langsung membawa Aria ke dalam kamarnya lalu membaringkan tubuh gadis itu.

Setelah selesai membaringkan tubuh Aria dengan lembut, Zayn tak lupa untuk mencium kening gadis itu.

Plak...

Satu tamparan mendarat pas di pipi kiri milik Zayn, tamparan itu berasal dari Aria. "Ibu... Kudanil satu ini mau memakanku" ucap Aria dalam keadaan setengah sadar.

Aria kembali tertidur. Bukannya marah, Zayn malah tersenyum lembut dan terkekeh kecil melihat kelakuan Aria.

Zayn bangkit dari posisi duduknya di ranjang Aria, ia kemudian pergi menuju ke arah pintu keluar.

Sebelum pergi dari kamar itu, Zayn mengatakan sesuatu. "Cari tahu tentang tiga wanita bangsawan tersebut" ucap Zayn sambil menengok ke arah sebuah jendela.

Setelah itu, Zayn segera pergi dari kamar Aria menuju ke ruang kerjanya. Orang yang sedari tadi berada di atas pohon sambil mengamati kegiatan Zayn juga ikut pergi saat mendapat perintah dari tuannya.

[BERSAMBUNG]

I Know your secret Duke [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang