Episode 17

3.1K 180 0
                                    

Zayn berlari menembus derasnya hujan, ia tak peduli dengan pakaian nya yang sudah basah karena terkena rintikan hujan, ia juga tak peduli dengan teriakan para pelayan dari arah belakang yang mengkhawatirkan nya- ehem... Maksudku mengkhawatirkan kondisi baju Zayn yang nanti akan kotor karena tanah basah. Mereka khawatir nanti nodanya tidak bisa dihilangkan membuat gaji mereka bisa bisa di potong.

Back to story...

Zayn melesat cepat ke taman P, namun sesampainya di sana, ia tak menemukan keberadaan gadis itu, akhirnya ia berkeliling di sekitar sana berharap bisa menemukan Aria di sekitar sana.

Setelah mencari beberapa menit, akhirnya Zayn menemukan keberadaan Aria. Gadis itu terlihat sedang tertidur di tengah derasnya hujan.

Di bawah roknya juga terdapat banyak sekali kucing yang bersemayam, sepertinya sekarang Zayn tahu alasan mengapa Aria berada di sini.

"Akhirnya..." ucap Zayn dengan nada dingin. namun sayangnya, hatinya tak dapat berbohong, dirinya merasa benar benar lega saat menemukan keberadaan Aria sekarang.

Zayn tiba tiba saja menggendong tubuh Aria, sedangkan Aria? Dia tak terbangun walaupun diperlakukan begitu oleh Zayn, sepertinya dirinya pingsan karena terlalu banyak terkena air hujan.

Para kesatria menghampiri Zayn yang sedang menggendong Aria, wajah mereka tampak terkejut namun langsung berubah menjadi datar kembali.

"Urus mereka dengan 'sangat' baik" ucap Zayn sambil menekan kata 'sangat'.

Para kesatria hanya mengangguk. setelah itu, Zayn pergi dari sana menuju ke arah pintu masuk mansion.

==========================

Jantung Zayn saat ini benar benar berdebar dengan sangat kencang, ini terjadi karena dirinya benar benar mengkhawatirkan kondisi Aria.

Kriet...

Pintu dari arah kamar Aria di buka menampilkan seorang wanita dengan setelan baju berwarna putih, dia terlihat seperti seorang dokter.

"Bagaimana keadaan dia!!" Ucap Zayn dengan nada bergetar sambil memegangi bahu sang dokter.

"Tenang saja tuan Duke, dia hanya demam biasa, dia akan segera sembuh dalam semalam jika memakan obat tepat waktu" ucap sang dokter dengan tenang.

Dokter tersebut kemudian membungkuk kan badannya dan segera pergi menjauhi Zayn, debaran di hari Zayn saat ini mulai kembali normal.

"Ya ampun.." ucap Zayn sambil memegangi dadanya.

Zayn kemudian masuk ke dalam kamar Aria. di dalam sana, dapat terlihat jelas tubuh seorang gadis yang sedang terbaring dengan wajah merah pucat dan kain yang sedang mengompres kening nya.

Zayn menarik sebuah bangku ke samping Aria kemudian dia pun duduk di atas bangku tersebut.

"Arianne... Sebenernya apa yang telah kau lakukan padaku" ucap Zayn sambil memegangi puncak kepala Aria.

"Kau selalu dapat membuatku nyaman saat aku didekat mu.... Saat aku melihat dirimu, entah mengapa itu membuatku ingin mengurung mu di sebuah sangkar kecil agar kau terus bercicit dan tertawa hanya untukku" lanjut Zayn.

"Mungkinkah..." Ucapan Zayn berhenti sejenak di sana, tiba tiba saja pikiran Zayn teralihkan pada ucapan Julia beberapa jam yang lalu.

"Aku jatuh cinta padamu?" Lanjut Zayn.

Zayn memang mengucapkan seluruh kata tersebut dengan nada dingin dan tanpa emosi. Namun, saat ini hatinya benar benar merasa senang saat mengetahui perasaan nya sendiri.

Zayn kemudian mencium kedua pipi Aria secara bergantian.

Cinta...

Itulah yang saat ini sedang dirasakan oleh Zayn Van Lloyd, perasaan yang ia dapatkan dari seseorang bernama Arianne Van Deventer Estelle.

Tidak, Zayn tidak membenci perasaan ini, justru dia sangat menyukai nya sampai sampai ingin agar keberadaan cintanya itu tak pernah hilang walau maut memisahkan mereka.

[BERSAMBUNG]

I Know your secret Duke [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang