Episode 16

3.1K 172 0
                                    

Sudah lima jam Aria tak kunjung datang ke ruang makan, Zayn sudah menyuruh beberapa pelayan untuk mencari gadis itu, namun hasilnya nihil, mereka semua tak dapat menemukan keberadaan Aria dimanapun.

Dalam menunggu keberadaan Aria, Zayn membaca buku yang diberikan oleh Julia. Isinya menurut Zayn memang tak menarik, namun entah mengapa, ia selalu saja dapat membaca satu halaman buku itu dengan cermat sampai selesai.

Kriet...

Pintu ruang makan terbuka, menampilkan wujud seorang pelayan wanita yang tengah menunduk dengan perasaan takutnya.

"Apa" ucap Zayn saat si pelayan tak kunjung mengatakan sesuatu.

"Itu... Nona Aria tidak ditemukan dimanapun tuan.... Maafkan saya" ucap pelayan itu sambil terus menunduk.

Brak...

Zayn menggebrak meja membuat si pelayan semakin ketakutan. dengan perasaan gusar, Zayn pergi meninggalkan pelayan itu sambil tetap membawa buku yang tadi dia baca.

"Tak becus" ucap Zayn saat dirinya berpapasan dengan pelayan itu.

Lalu dengan cepat Zayn pergi ke suatu tempat, tempat itu adalah korps kesatria, tempat dimana para kesatria hebat di istirahat kan.

Brak...

"Cari Arianne Van Deventer Estelle dengan cepat!!" Ucap Zayn saat dirinya baru saja sampai di korps kesatria.

Semua kesatria yang ada di sana lantas terkejut. namun sedetik kemudian mereka segera menuruti perintah Zayn.

==========================

"Huft..." Zayn menghela nafasnya dengan kasar. ia tak tahu apa yang sedang terjadi dengan dirinya, tak pernah sekalipun Zayn khawatir sampai seperti ini.

"Ini pasti karena efek dari kutukannya" ucap Zayn.

Saat ini, Zayn sedang berada di ruang kerjanya. Ia mencoba untuk tidak terlalu khawatir tentang Aria dengan cara menyibukkan dirinya di sini.

Zayn menoleh ke sebuah jendela, hujan turun dengan deras membasahi setiap hal yang ada di bumi. Ini semakin membuat Zayn gelisah.

"Sebenernya, apa yang sedang dilakukan oleh Gadis itu" ucap Zayn sambil memijat pelipisnya dengan tangan.

==========================

30 menit telah berlalu, namun Zayn tetap memikirkan tentang kondisi Aria. Ia sudah berusaha untuk mengerjakan seluruh berkas yang ada, namun tak ada satupun yang dapat ia selesaikan.

Seluruh otak dan batin Zayn seolah di penuhi oleh Aria. Apalagi saat Zayn melihat hujan yang semakin deras dan suara petir yang semakin menggelegar.

Bayang bayang Zayn terus saja terarah pada Aria, kejadian tiga hari lalu saat mereka memasak telur bersama terus berulang, seakan tak mempunyai akhir yang jelas.

"Aku sudah tidak tahan lagi!!" Ucap Zayn. Ia kemudian bangkit dari kursi nya lalu bergegas menuju ke tempat korps kesatria.

Saat sudah sampai, Zayn langsung menyambar kepala kesatria d dengan berbagai pertanyaan.

"Dimana dia? Apa kalian berhasil menemukan nya? Bagaimana keadaan nya?" Ucap Zayn sambil menggoyangkan badan si kepala kesatria.

Kepala kesatria itu terlalu kaget untuk menjawab seluruh pertanyaan Zayn, ditambah badannya yang digoyangkan oleh Zayn membuatnya tak sempat untuk menjawab.

"Tuan!! Kami menemukan nya!" Ucap salah seorang kesatria dari arah pintu.

Zayn yang mendengar nya lantas berjalan ke arah kesatria tersebut, lagi lagi Zayn menghujani mereka dengan berbagai pertanyaan.

Si kesatria yang melihat keberadaan Zayn lantas menunduk hormat, namun Zayn tak mempedulikan hal tersebut. Ia lebih memilih untuk mendengar jawaban si kesatria.

"Jadi dimana dia?!" Bentak Zayn.

"I...itu, dia berada di gorong gorong dekat taman P" jawab sang kesatria dengan nada bergetar ketakutan.

Zayn segera pergi ke tempat yang dimaksud oleh kesatria tadi, di ikuti juga oleh beberapa orang kesatria.

'sebenarnya apa yang kau lakukan di situ, Arianne!'

[BERSMABUNG]

I Know your secret Duke [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang