Episode 35

2.1K 132 0
                                    

"apa maksudmu" ucap Rayn mencoba untuk ngeles dari ucapan Aria tadi namun ternyata si Rayn ini tak pandai dalam berbohong karena sudah banyak keringat yang mengucur dari pelipisnya.

"Rayn Van Victoria La Erestastia, Kau paham maksudku bukan?" Ucap Aria sambil duduk kembali dnegan posisi tangan di depannya yang digunakan untuk menumpu kepalanya.

Lagi lagi mata Rayn terbelalak, namun beberapa detik kemudian suara tawanya menggelegar di seluruh kamar tidur Aria ini, "Hahahaha!!!"

'orang gila' batin Aria.

"Jadi bagaimana? Kau mau tidak?" Ucap Aria dengan nada yang sedikit kesal karena dari tadi Rayn hanya terus terusan tertawa tanpa mengucapkan apapun.

"Maaf.... Maaf...." Ucap Rayn sambil mengusap sedikit air matanya yang muncul akibat tertawa tadi.

Wajah Rayn sekarang berubah menjadi serius, sepertinya Rayn mulai tertarik untuk melakukan transaksi ini lebih jauh lagi. Sementara Aria yang mengetahui hal ini hanya bisa tersenyum lebar karena terlalu senang.

"Tidak ku duga kalau seorang gadis kecil seperti mu bisa mendapatkan informasi bagus seperti ini" ucap Rayn.

"Seharusnya aku menemui mu lebih awal" lanjut nya lagi.

Mendengar itu, sontak Aria menjadi besar kepala, ia sekarang benar benar bangga pada dirinya sendiri yang sangatlah pintar.

Ceklek...

Suara pintu terdengar, Aria dan Rayn sontak menoleh, Aria tak terlalu memikirkan hal itu karena dirinya sudah yakin kalau ia telah mengunci pintu tadi.

Namun, tiba tiba saja pintu itu terbuka lebar oleh seseorang, dapat Aria lihat Zayn yang sedang membawa kunci kamarnya itu.

'loh... Kok tau bocah bisa punya kunciku?' baru Aria terkejut.

Aria kemudian menoleh ke arah Rayn, ia benar benar panik sekarang, namun kepanikan itu akhirnya reda saat Aria tak menemukan keberadaan Rayn.

Aria menemukan sebuah sobekan kertas di meja, ia pun mengambil sobekan kertas itu dan membaca isinya yang berbunyi "sampai jumpa lagi -Rayn".

'huft.... Untung si Rayn pinter ' batin Aria lega.

"Ada apa kau kesini?" Tanya Aria kepada Zayn.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Aria itu, Zayn malahan melontarkan sebuah pertanyaan. "Kenapa pintunya di kunci?".

"Tidak apa apa, aku hanya butuh privasi..." Jawab Aria.

Zayn tak terlalu menghiraukan ucapan dari Aria itu, ia kemudian mengambil setumpuk berkas yang ada di lemarinya itu lalu dia bergegas pergi.

"Huft... Untung si Zayn Gak liat tadi"

==========================

Tuk.... Tuk... Tuk...

Kaca jendela Aria di ketuk oleh seseorang, dengan cepat Aria membuka jendela itu tanpa curiga.

"Selamat datang kembali, Pabrik ua--- ehem... Maksud ku pangeran" ucap Aria dengan senyum yang sangat ramah.

Aria lalu mempersilahkan Rayn untuk masuk ke kamarnya itu, ia kemudian dengan cepat segera mengunci pintu kamarnya itu, takut kalau ada orang yang tiba tiba masuk lagi.

Setelah itu, Aria pun duduk di hadapan Rayn sambil menyodorkan tangannya, "jadi...."ucap Aria sambil menggerakkan tangannya seolah meminta sesuatu.

Rayn menjentikkan jarinya lalu tiba tiba muncullah seekor burung kecil berwarna biru yang membawa selembar kertas dengan paruhnya itu.

Entah mengapa, Aria merasa Dejavu dengan burung itu.

"Ini dia..." Ucap Rayn sambil memberikan selembar kertas yang di bawa oleh burung kecil itu kepada Aria.

"Kau bisa menukarkan cek ini di Bank ibukota" lanjut Rayn yang seketika membuat Aria menjadi bersemangat.

Saat Aria ingin mengambil cek itu, tiba tiba saja Rayn memundurkan tangannya membuat Aria tak bisa menggapai cek nya.

"Eit.... Tapi ada syarat tambahan nya jika kau menginginkan ini..." Ucap Rayn yang seketika membuat wajah Aria menjadi muram.

[BERSAMBUNG]

NEXT? : 15 VOTE

I Know your secret Duke [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang