Vote dulu!!!
Happy reading
Orang yang paling Ceseli tidak ingin temui hanyalah Arsen. Andai saja Arsen bukanlah Aiden, maka tidak akan seperti ini.
Bagaimana bisa ia mempunyai hubungan dengan Aiden selain adik kakak?
"Cese... Kembalilah..."
Mendengar itu, Ceseli muak. Ceseli muak melihat wajah Arsen yang tidak merasa bersalah atas apa yang terjadi.
"Maafkan aku..."
"Cih! Basi!" maki Ceseli dalam hati tidak berniat menjawab Arsen.
"Ibu"
Tiba-tiba sebuah suara mengalihkan pandangannya. Melihat Ailin, hatinya terasa sakit. Ia tidak bisa membenci Ailin. Tapi menyadari kenyataan kalau Ailin adalah anaknya dan Arsen, ia ingin marah.
"Aku benci padamu Arsen!!!" desisnya pada Arsen.
Mendengar itu, Arsen terdiam. Ia menyadari kalau kebencian di hati Ceseli masih sangat dalam padanya. Ia juga menyadari kalau semua ini memang salahnya. Andai saja ia memberitahukan sedari awal, andai saja ia tidak egois. Dan semua itu hanyalah penyesalan.
"Maaf..." kata Arsen parau.
"Maaf? Hanya maaf? Maaf tidak bisa merubah semuanya Arsen!!!" teriak Ceseli keras, membuat semua orang yang ada disana hampir terlonjak.
"Cese... Jangan seperti itu" kata Kalisa mencoba membantu.
"Diam!! Kau tidak tau apa-apa!!" balas Ceseli membuat Kalisa menutup menutup mulutnya rapat.
"Kau Arsen!!" tunjuknya pada Arsen. "Jangan anggap aku istrimu!! Jangan mencintaiku!! Kau harusnya menyayangiku selayaknya seorang kakak menyayangi adiknya!! Tapi kenapa... Kenapa kau seperti ini... Arsen... Hiks hiks" Ceseli menangis. Ia tidak bisa menahan air matanya.
Arsen menatap Ceseli. Ia benar-benar menyesal mendengar perkataan Ceseli. Melihat Ceseli menangis, ia tidak tega.
"Jangan menangis..." kata Arsen pelan, yang alhasil ia juga ikut menangis.
"Maaf... Aku.. "
Perketaan Arsen terhenti saat melihat cahaya keluar dari saku baju Ceseli.
Semua orang melihatnya, begitupun juga Ceseli.
"Air mata sejati itu... Air mata Arsen?" kata Ceseli dalam hati.
"Kenapa di sakumu ada cahaya?" tanya Arsen.
Ceseli malah tersenyum. "Ini adalah akhir dari cerita ini" katanya.
Kemudian ia mengeluarkan kotak itu dari sakunya. Dan benar saja, kotak itu terbuka dengan sendirinya. Keluarlah sebuah kunci yang bertuliskan "ingat" di sebelah kirinya, dan kata "lupa" di sebelah kanannya.
Ceseli mengerti arti dari kunci itu. "Aku akan memilih lupa. Maka tidak akan ada yang ingat tentang cerita ini" katanya.
"Segeralah, nak"
Sebuah suara mengalihkan pandangan semua orang.
Seorang nenek tua yang Ceseli kenali, berjalan mendekat.
"Segeralah!" katanya.
"Nenek? Kenapa nenek bisa ada di sini?"tanya Amora.
Nenek itu tidak menjawab pertanyaan Amora, ia hanya menatap Ceseli yang juga menatapnya.
Ceseli ingat nenek itu pernah mengatakan "maka pertemuan ketiga kita akan terjadi" dan saat inilah pertemuan itu.
"Baiklah nek, aku akan segera memilih" kata Ceseli yang sudah paham.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Cassa
Novela Juvenil#Transmigrasi 1 Cassandra yang tidak sengaja bertransmigrasi kedalam novel yang berjudul "The Queen Kalisa". Apalagi ia berperan sebagai adik dari si pemeran utama, yang berakhir dinikahkan dengan pangeran mahkota, yang tak lain seorang antagonis. ...