Bagian 4

2.7K 120 0
                                    


Setelah acara sarapan tadi, Ceseli memilih duduk di ranjangnya sambil membaca beberapa buku cerita. Disana memang sudah ada rak buku berukuran besar yang banyak terisi dengan buku-buku pelajaran etiket bangsawan. Hanya dengan membaca judulnya, bisa membuatnya sakit mata. Untungnya Ceseli menemukan satu-satunya buku cerita yang berjudul Romance.

Di sana juga tertulis Arthur and Dennisa.

"Iyalah bucin! Bunda Dennisa aja cantiknya kebangeten!" Ceseli berkomentar.

Tok tok tok

"Tuan Putri, apakah saya boleh masuk?"tanya Emely dengan keras di depan pintu kamar Ceseli.

"Masuklah!"jawab Ceseli dengan berteriak.

Ceklek

Ceseli menatap Emely penuh tanya saat melihat Emely yang membawa tiga tas berukuran besar.

"Kenapa kau membawa tas Emely? Kau mau mengusirku ya?" tanya Ceseli berdiri menatap Emely penasaran.

"Hari ini Tuan Putri ikut Putra mahkota ke istana Kaisar!"

"APAAAA? BUAT APA?" Ceseli kaget memegangi dadanya syok.

"Tuan Putri kan istrinya pangeran mahkota! Semua istri mengikuti suaminya, tuan Putri. Tuan Putrikan juga calon permaisuri nanti kalau Putra mahkota naik tahta!" jelas Emely panjang lebar membuat Ceseli hampir kehabisan napas mendengarnya.

"Penderitaanku semakin dekat... "

Ceseli ingin kabur saat ini juga. Tapi, dia kan tidak mengenal tentang dunia ini.

Nanti kalau gue tersesat dan tak tau arah jalan pulang... Lah kok jadi nyanyi sihhhh

"Tuan Putri kenapa?" Emely mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah majikannya yang sepertinya sedang melamun.

Ceseli tersadar dan memegangi kepalanya frustasi. "Apa aku boleh kabur Emely?"

"Jangan Tuan Putri! Saya takut dihukum!"

Ceseli mendesah kesal. Bagaimana bisa ayahnya itu menyerahkannya kepada orang sekejam Arsen? "Dasar tua bangka yang sayangnya ganteng itu! Lo orang pertama yang gue gentayangin kalo gue mati nanti!"

"Tuan putri, saya boleh mengamsi barang-barang anda sekarang?"

"Terserah! Tidak bisa dibawa mati juga!"




________________








Kamar Arsen yang sekarang juga kamarnya itu dua kali lipat lebih mewah dari kamar sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar Arsen yang sekarang juga kamarnya itu dua kali lipat lebih mewah dari kamar sebelumnya. Ceseli mengakui, kalau di istana kaisar terasa lebih damai. Berbeda dengan istana ayahnya yang terasa panas.

Ceseli juga tidak tau apa penyebabnya.

Setelah banyak drama yang Ceseli lakukan hanya agar ayahnya tidak mengizinkannya pergi, Ceseli pasrah. Bagaimanapun, Arthur itu sahabat Kaisar. Tentu saja lebih percaya dengan sahabatnya itu dari pada putrinya sendiri.

Transmigrasi CassaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang