Bagian 24

1K 73 3
                                    


Vote dulu!!!

Happy reading

Delapan bulan kemudian

Ceseli berdiri di bawah pohon apel dekat rumah Selina. Ia mendongak menikmati sinar matahari yang terasa menyentuh kulit putihnya. Tangannya mengelus perutnya yang sudah membesar.

Ceseli menyayangi anak dalam kandungannya. Walaupun kehadirannya yang membuatnya hampir kehilangan harapan.

"Sayang, kalau nanti kamu sudah besar, Jangan tinggalin mama ya! Karna suatu saat kamu pasti akan bertemu ayah kandungmu" Ceseli tersenyum menatap perutnya.

Selina datang dengan membawa piring yang berisi kue, diletakkannya di kursi yang tidak jauh dari Ceseli.

"Sandra coba kue ini! Aku membuat rasa baru!" kata Selina, membuat Ceseli segera menghampirinya dan mencomot satu kue berwarna pink itu.

"Wah kau pintar sekali membuat kue!!" puji Ceseli.

"Hei Sandra! Kau jangan kebanyakan bergerak! Kasian keponakanku!" teriak Amora yang baru datang.

Amora memang yang paling posesif soal Ceseli. Dan dia juga orang pertama yang menunggu kelahiran anak Ceseli. Ia bahkan rela melakukan apa saja saat Ceseli ngidam ingin sesuatu.

Selina geleng-geleng kepala melihat tingkah Amora. "Kau ini! Dia juga keponakanku!!" katanya.

Amora mendengus. "Dia itu cucu Ratu Dennisa dan Raja Arthur! Dia cucu idolaku!!"

Ceseli tertawa. Melihat Amora yang selalu menyebut nama ayah dan ibunya sebagai idolanya. Amora juga sering berkata "aku mengidolakan mereka karna menurutku, kisah Cinta mereka adalah kisah cinta terbaik!!"

"Ibu! Ibu!"

Sean datang dengan berlari mendekati mereka. Anak kecil itu akhir-akhir ini jarang berada dirumah dan memilih pergi ke rumah Gave. Tidak tau apa yang ia lakukan di sana.

"Sean, akhirnya kau mau pulang! Kau betah sekali di sana!" kata Amora.

Sean meleletkan lidahnya pada Amora. "Daripada dirumah, aku bosan bertemu bibi Amora!" cibirnya.

Amora ingin membalas, tapi di dahului Selina yang menyumpal mulutnya dengan kue.

"Sean kau sudah makan siang?" tanya Ceseli.

"Sudah bibi!"

"Bisa-bisa kau menghabiskan uang Gave!" Amora mulai meledek Sean lagi.

"Amora! Jangan mengganggu Sean terus!"hardik Selina membuat Amora terpaksa diam. Kemudian Sean duduk di sebelah Selina dan ikut memakan kue sambil mendengar pembicaraan mereka.

"Oh ya Sandra, aku mendengar dari tetangga tentang berita di istana Raja Brian, kalau pangeran kedua yang naik tahta jadi Raja" kata Selina.

"Pangeran kedua berarti Rezefan. Tapi kenapa bukan Axero?"

"Atau jangan-jangan dulu saat aku bertemu Axero itu, dia sedang kabur?" kata Selina.

"Kenapa dia kabur? Bukannya jadi Raja itu enak ya?" tanya Amora.

Ceseli menggeleng "tidak juga! Jadi pemimpin itu sama saja memikul tanggung jawab besar"

"Berarti kaisar juga begitu? Apalagi kau meninggalkannya! Tapi kenapa dia tidak mencari istri baru atau selir?" tanya Amora.

Transmigrasi CassaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang