Bagian 10

1.9K 114 5
                                    

Selamat membaca

~~~~••••~~~~


Keesokan harinya, semua orang sibuk mempersiapkan perlengkapan berburu. Meski perburuan kali ini hanya di khususkan untuk para pangeran dan Putri, tapi semua penduduk ikut serta memeriahkan kegiatan ini.

"Kudaku, nanti kalau di hutan, jalannya hati-hati ya! Tidak usah buru-buru, yang penting selamat!" Ceseli mengelus kudanya. Sebenarnya ia tidak pandai menaiki kuda.

"Semangat Cese!" seru Kalisa, yang baru tiba di depannya, bersama kuda coklatnya.

"Sebenarnya aku malas kak!" keluhnya, Kalisa terkekeh.

"Sudahlah! Jalani saja. Tidak menang juga tidak papa kok!" kata Kalisa, membuat Ceseli mengangguk lesu.

"BAIKLAH PARA PANGERAN DAN PUTRI, SILAHKAN MENEMPATI POSISI!"

memdengar itu, mereka semua menempati posisi yang sudah diatur. Di samping Ceseli, ada Arsen yang sudah menaiki kudanya.

"Arsen! Kalau berburu itu, nangkapnya apa aja?" tanya Ceseli, Arsen menoleh.

"Kebanyakan menangkap rusa! Tapi ada juga hewan lainnya!" jawab Arsen.

Ceseli mendengus. "Padahal aku mau menangkap nyamuk!"

Arsen sontak tertawa. "Kau ada-ada saja! Terus apa gunanya panahmu, kalau hanya menangkap nyamuk?"

Ceseli mencebik, mengalihkan pandangannya dari Arsen yang masih menertawakannya.

Beberapa menit kemudian, perburuan dimulai. Mereka semua berpencar masuk ke dalam hutan.

Ceseli mengedarkan pandangannya. Ia melihat seekor rusa yang sedang memakan buah jatuh. Melihat rusa itu sangat menikmati makanannya, ia tidak tega.

Ia hanya memegang panahnya, tanpa ada niat menggunakannya.

Kemudian matanya menangkap sesuatu, detik berikutnya, senyumnya mengembang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kemudian matanya menangkap sesuatu, detik berikutnya, senyumnya mengembang.

Bukannya mengangkat panahnya, Ceseli malah turun dari kudanya, dan berjalan pelan.

Hap

"Dapat!" soraknya senang, menatap kelinci hitam di tangannya. "Aku tidak akan membunuhnya! Aku akan menjadikannya temanku!"

"Hem... Siapa namanya ya? Pino? Piyo? Oke! Selamat datang Piyo!!"

____________

Seluruh peserta mulai muncul dari hutan membawa hasil buruan masing-masing.

"Wow Kalisa, kau dapat rusa!" kata Rezefan menatap rusa yang di bawa Kalisa.

Kalisa memasang wajah angkuh "tentu saja! Tidak seperti kau, yang hanya mendapatkan kijang kecil!"

Raut wajah Rezefan berubah kesal. Baru saja ia berbaik hati memuji Kalisa, tapi malah mendapat ejekan.

Transmigrasi CassaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang