Selamat membaca
~~~••~~~
Arsen sudah sadarkan diri sejak tadi malam. Dia juga sudah dipindahkan ke kamarnya sendiri. Dan pagi harinya, tugas Ceseli mengganti perban Arsen. Tapi, entah ada masalah apa, Ceseli ragu untuk membuka pintu di depannya. Di sampingnya, ada Emely yang membawa perban dan perlengkapan yang lainnya.
"Kau saja yang mengganti perbannya!" Emely yang mendengar itu menggeleng cepat.
"Tidak tuan Putri, harus anda yang melakukannya! Saya tidak pantas."
"Tapi.... "
"Cepatlah tuan Putri! Perbannya harus segera diganti!"
Ceseli menghela napas. "Baiklah!" kemudian membuka pintu besar itu, dan menghampiri Arsen yang kini sedang duduk di atas ranjang, menoleh kearahnya.
"Aku mau mengganti perban!" kata Ceseli, mengambil perban yang di bawa Emely. "Kau boleh pergi Emely!" Emely mengangguk, kemudian ia pamit pergi.
"Baiklah, sekarang berbaliklah!" perintahnya pada Arsen, namun Arsen masih mempertahankan posisinya.
Ceseli kesal. "Berbaliklah, Arsen! Aku mau mengganti perban!"
"Tidak usah! Aku bisa sendiri!" tolak Arsen.
"Tidak tidak!" Ceseli menggeleng! "Aku tidak percaya kau bisa melakukannya sendiri! Biar aku saja!"
Selanjutnya, Ceseli duduk di samping Arsen, menatapnya dengan tersenyum manis. "Ayolah suamiku, menurutlah!" katanya tak kalah manis.
"Sejak kapan kau tidak memanggil kau dengan sebutan pangeran?" Arsen malah bertanya, membuat Ceseli kembali kesal.
"Kau kan suamiku! Apa salahnya?"
Arsen menggeleng. Kemudian laki-laki itu menurut, membelakangi Ceseli, membuka pakaian yang ia kenakan. membiarkan perempuan itu mengganti perbannya.
Ceseli kelabakan. Matanya terbuka lebar, tak bisa berkedip melihat tubuh atletis suaminya.
"Seksi!"
"Ini sangat menggoda!"
"Tubuhnya kekar!"
"Ototnya itulohh!"
"ABS nya.... AKKHH AKU BISA GILA!"
"Kenapa diam saja?" Arsen berbalik, menatap wajah Ceseli yang sudah memerah. Laki-laki itu menaikkan satu alisnya.
"Eh?" Ceseli tersadar dari lamunannya. Ia tersenyum canggung pada Arsen yang menatapnya heran.
"Tidak papa! berbaliklah!"
"Cassa bodoh!"
Dengan hati-hati, Ceseli menyentuh perban Arsen. Membukanya pelan-pelan, agar lukanya tidak terbuka.
Saat perbannya sudah berhasil terbuka, Ceseli dengan sigap menggantinya perban yang baru.
"Selesai!" Ceseli tersenyum bangga melihat hasil kerjanya.
Arsen berbalik menatap Ceseli. "Kau boleh pergi!"
Ceseli memberenggut. "Kau mengusirku? Inikan juga kamarku!"
"Aku mau istirahat!"
Padahal Ceseli ingin lebih lama memandang tubuh atletis Arsen yang menggoda imannya. Tapi ia menurut saja. Meninggalkan Arsen yang merebahkan tubuhnya menghadap samping.
Tanpa Ceseli sadari, Arsen menarik sudut bibirnya. "Gemessin banget istri gue!"
____________
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Cassa
Novela Juvenil#Transmigrasi 1 Cassandra yang tidak sengaja bertransmigrasi kedalam novel yang berjudul "The Queen Kalisa". Apalagi ia berperan sebagai adik dari si pemeran utama, yang berakhir dinikahkan dengan pangeran mahkota, yang tak lain seorang antagonis. ...