Bagian 27

1K 78 2
                                    


Vote sebelum membaca!

Happy reading

Gave akhirnya ikut kembali bersama Arsen, setelah Sean berhasil dibujuk Selina untuk ikut dengan ayahnya, dan Selina berjanji akan menemui Sean.

Edward dan Emely di penjara tapi di tempat yang berbeda.

"Ayah, benarkan kau ayah kandungku? Tapi kenapa selama ini kau tidak memberitahuku?"

Sean menatap Gave penuh tanya. Ia sangat penasaran tentang semuanya.

"Ayah hanya ingin mencari saat yang tepat" jawab Gave.

"Jadi, sekarang namamu adalah Gave?" tanya Arsen yang baru datang.

"Panggil aku Gave saja! Mendengar nama Erland membuatku mengingat masa lalu"

Arsen mengangguk. Kemudian laki-laki itu duduk di sebelah Sean.

"Paman Arsen, kau seorang kaisar?" tanya Sean pada Arsen yang dibalas anggukan oleh Arsen.

"Paman belum menikah?" tanya Sean lagi. Ia mendadak menjadi kepo.

"Paman sudah menikah. Tapi istri paman sedang pergi" jawab Arsen.

"Pergi ke ma..."

Belum sempat Sean meneruskan pertanyaannya, Gave dengan cepat menyela.

"Sean, lebih baik kau tidur ya! Ini sudah malam"

Sean mengangguk patuh. Kemudian anak laki-laki itu turun dari kursi dan menghampiri pelayan yang memang di tugaskan untuk mengurus Sean.

"Sean masih kecil tapi sudah pintar" kata Arsen.

Gave menghembuskan napasnya. "Aku harusnya memberitahunya sejak awal"

Arsen menepuk pundak Gave. "Semua itu kau lakukan untuk melindunginya. Kau tidak perlu menyesalinya"

Malam itu, Arsen entah kenapa merasakan kelegaan di dalam hatinya. Seperti sesuatu yang membuatnya bahagia telah datang. Tapi Arsen sendiri tidak tau apa penyebabnya.

________

Owek oweek oweek

Ceseli menatap bayi perempuan yang baru saja lahir dari rahimnya itu. Bayi itu sangat cantik, hampir seluruh wajahnya mirip dengan dirinya. Hanya saja matanya mengingatkan Ceseli pada Arsen.

"Cantik sekali keponakanku!!" pekik Amora sangat senang. "Karna dia perempuan, maka aku yang akan memberinya nama! Eemmm siapa ya?" Amora mulai berpikir sambil memperhatikan bayi mungil di depannya.

"Ailin!! Aku suka nama Ailin!! Nama yang cantik untuk keponakan cantik!!" semunyam lebar Amora membuat Ceseli manatapnya. Ia menjadi penasaran tentang nenek tua yang sudah membantunya.

"Bagaimana kau bisa mengenal nenek itu?" tanya Ceseli saat nenek tua itu pergi mencari kayu bakar untuk memasak.

"Dia nenekku!! Ibunya ibuku! Nenek sudah tinggal disini lama. Ayah dan ibu sudah membujuknya untuk ikut bersama, tapi nenek menolak!" jawab Amora membuat Ceseli manggut-manggut.

"Untunglah ada nenekmu"

Amora tersenyum. "Aku memang sudah merencanakan ini sebelumnya. Karena akhir-akhir ini firasatku buruk"

"Tapi bagaimana dengan Selina? Pasti dia bingung mencari kita"

"Biar aku yang pulang! Aku akan memastikan kalau kaisar sudah pulang, baru kembali kesini! Kau disini dulu bersama nenekku! Tenang saja! Nenek orangnya baik!!" kata Amora.

Transmigrasi CassaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang