CBH-12

106 24 0
                                    

[UNEDITED]










[Sc : X@1L9I2Aa8UCL0IGJ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Sc : X@1L9I2Aa8UCL0IGJ]









gilyoung menggenggam jemari dokja sembari menuntun kedua orang dewasa tersebut. ahnra mengikuti keduanya dari belakang dengan kedua tangan di belakang tubuhnya. ia melihat bagaimana skill gilyoung aktif dari pantulan cahaya di tubuh dokja.

walau ahnra sudah sangat sering berdiri di belakang dokja, namun ia baru sadar kalau pria kim itu cukup tinggi juga. ia selalu membayangkan bagaimana jadinya jika pria idaman ahn menjadi nyata. setinggi apa pria itu nantinya.

terlalu larut dalam benaknya, ahnra tidak sadar kalau gilyoung dan dokja sudah berhenti berjalan. membuat wanita itu menabrak punggung sang pria kim. ia meringis sembari mengusap hidungnya yang sakit. akhirnya, ia menaruh perhatian dalam obrolan gilyoung dan dokja.

"ketika kak sangah dan om di tangkap monster, kakak sengaja membiarkannya kan?"

pertanyaan gilyoung tentu membuat ahnra sedikit penasaran juga. namun, ahnra tidak berniat menanyainya karena ia tau kalau dokja sudah memiliki rencana.

"waktu itu aku melihat wajah kakak. kenapa kakak seperti itu?" tanyanya lagi.

mendengar ucapan gilyoung, dokja sweatdrop. menghiraukan notifikasi dari para konstelasi yang muncul di hadapannya. ia mulai mencari alasan untuk menjawab apa yang gilyoung katakan sebelumnya.

ia pun menjelaskannya kepada gilyoung kronologis yang sebenarnya. dan anak itu menyimaknya dengan sangat baik. dan bagaimana dokja mengincar sebuah item dari tempat sangah dan myungoh berada berhasil meningkatkan rasa penasaran ahnra.

"jadi tujuan kakak itu untuk item?" tanya gilyoung.

"benar, apa kamu kecewa?" balas dokja.

"tidak. kakak itu tidak bisa bohong. kalau kakak orang yang seperti itu, kakak tidak akan mungkin menolongku di subway waktu itu. aku percaya pada kakak. kak ahnra juga." ucap gilyoung.

[Beberapa Konstelasi Merasa Terharu Hingga Menitikkan Air Mata.]

[200 Koin Telah Di Sponsori.]

ahnra yang sedaritadi hanya diam menyimak pembicaraan mereka pun terkejut. menunjuk dirinya sendiri sembari mengerjabkan kedua mata hitamnya. gilyoung yang melihatnya hanya mengukir senyum kecil di wajahnya.

dokja sendiri masih terkejut dengan apa yang barusaja gilyoung katakan. ia tidak percaya kalau anak seumuran gilyoung dapat mengatakan hal seperti itu. ia juga sangat heran bagaimana bisa anak itu percaya pada dirinya sendiri.

melihat dokja yang masih terdiam sejak gilyoung kembali berjalan, ahnra memutuskan untuk menyadarkan dokja dari benaknya. ia menusukkan telunjuknya ke pipi dokja. berhasil menyadarkan pria kim itu dan menoleh ke arah ahnra yang sudah berjalan di sisinya.

řētröuvâillęsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang