CBH-24

58 10 0
                                    

[UNEDITED]












[Karakter 'Gong Pildu' Menggunakan Skill Khusus 'Private Property' Lv 3!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













[Karakter 'Gong Pildu' Menggunakan Skill Khusus 'Private Property' Lv 3!]

[Karakter 'Gong Pildu' Mengaktifkan Stigma 'Armed Zone' Lv 4!]

suara turet yang siap untuk menembak mengisi pendengaran mereka. sebelum tak lama suara tembakan menyusul. membunuh tikus tanah secara sekaligus. untungnya, «Shied» kembali ke dalam bayangan ahnra dengan tepat waktu.

ahnra yang tengah duduk di anak tangga menyaksikannya dengan senyuman girang di wajahnya. ahn yang duduk di belakang ahnra sembari memeluk wanita hwang itu hanya menatap kejadian itu dengan datar.

tembakan disertai dengan teriakan dari para anggota 'Aliansi Gedung' menggema. hyunsung yang baru bergabung dengan yang lainnya pun merasa kagum dengan stigma yang pildu miliki. mendengar pujian hyunsung, dokja mulai menjelaskan keuntungan stigma pria gong itu.

merasa kalau ada waktu senggang, yang lain bertanya kepada dokja. sembari duduk di sebelah ahnra, dokja menjelaskan kembali. ahnra menyimaknya sembari menyandarkan kepalanya ke bahu dokja. sebelum kena pukul oleh ahn dan membuat ahnra tidak jadi menyandarkan kepalanya ke bahu dokja.

sepasang mata amethyst gelap menatap ahn dengan tajam. sedangkan yang ditatap hanya membalasnya dengan tatapan datar.

"apa?" tanya ahn.

"kenapa kamu memukul kepalaku?" tanya ahnra.

ahn menyilangkan kedua tangannya di dada, "orang lagi mempertaruhkan nyawanya. dan kamu malah berpacaran."

"iri bilang bos." balas ahnra sembari kembali menyandarkan kepalanya ke bahu dokja.

ahn sendiri hanya menghela nafasnya panjang. menyandarkan kepalanya ke belakang bahu ahnra. memejamkan kedua matanya. tanpa ia ketahui, ahnra pun ikut memejamkan kedua matanya sesaat setelah dirinya merasa nyaman bersandar kepada dokja.



•••



kedua mata wanita bermarga choi secara perlahan mulai terbuka. suara dari jihye terdengar dengan sangat kencang. bahkan membuat ahn yang tengah menjadikan paha gadis itu sebagai bantal menjadi terguncang-guncang.

merasa kalau tubuh jihye mulai menunduk, ahn bangkit dari posisinya. membuat dagu gadis lee itu menabrak punggung ahn. meloloskan ringisan kencang dari gadis yang lebih muda. hal itu berhasil membuat yang lain menoleh ke arah mereka berdua sembari sweatdrop.

sepasang mata ahn menatap sekitarnya. melihat bagaimana pildu masih bertahan untuk melawan tikus tanah yang merajalela. ia menoleh ke sisi kanannya. melihat sang sahabat tengah terlelap di pangkuan sangah. wanita yoo itu mengepang beberapa helai rambut ahnra karena sedikit merasa bosan.

řētröuvâillęsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang