[UNEDITED]
plak'"ow!"
ringisan dari wanita hwang itu berhasil menyapa pendengaran ahn yang kini sudah berkecak pinggang. menatap tajam ahnra yang sebelumnya berhasil membuat dirinya sangat khawatir.
siapa sangka kalau sifat gegabah ahnra akan tetap terbawa di hancurnya dunia seperti ini?
[The Constellation, 'Spector Soul' Merasa Puas Dengan Tindakan Anda.]
[200 Koin Telah Di Sponsori.]
[The Constellation, 'The Shadow's Servant' Tertawa Puas Melihat Aksi Anda.]
[The Constellation, 'Demon-Like Judge Of Fire' Meminta Anda Untuk Memukul Inkarnasi 'Hwang Ahnra' Lagi.]
semua kekhawatiran ahn menjadi kenyataan. hal itu berhasil membuat wanita choi itu hanya dapat menghela nafasnya panjang sembari memijat pangkal hidungnya. sama sekali tidak habis pikir dengan apa yang ada di pikiran sang sahabat.
"kenapa kamu malah melakukan itu? bukankah kamu bisa saja membunuh orang yang memiliki green zone di area stasiun?" tanya ahn.
ahnra yang masih merasa kesakitan karena ahn memukul belakang kepalanya sangat kencang pun menatap wanita di hadapannya dengan air mata imajiner di sudut matanya.
"aku tidak tega untuk membunuh mereka! lagipula, kami sudah sepakat untuk tidak membunuh siapapun!" balas ahnra.
wanita hwang itu pun menunjuk ahn yang hanya menaikkan sebelah alisnya, "seharusnya kamu mengomeli pria berotot mengerikan itu! dia kan sudah punya ruangan, kenapa malah memakai ruangan disana?"
mendengar protesan ahnra, berhasil membuat ahn mulai merasa penasaran juga. padahal jonghyuk sudah memiliki ruangan di area stasiun untuk dirinya dan juga jihye. lalu kenapa pria yoo itu memutuskan untuk diam di green zone yang lain?
sepasang mata hitam ahn bertemu dengan sepasang mata amethyst gelap yang tengah menatap dirinya seolah-olah sangat ingin jawaban dari wanita choi itu. namun, ahn hanya menjawabnya dengan menggidikkan kedua bahunya sembari memalingkan wajahnya.
hal itu berhasil membuat ahnra bangkit dari duduknya dan mencengkram kedua lengan atas ahn. menggoyang-goyangkan tubuh wanita choi itu dengan sangat agresif.
"aaaaa!!! menyebalkan sekali!! aku masih kesal pada pria itu!! aku bersumpah akan memukul kepalanya sekencang mungkin jika kami bertemu! aku tidak peduli kalau kepala batunya itu sampai lepas sekalipun!" ucap ahnra kesal.
ahn hanya terdiam sembari melihat wajah ahnra yang penuh dengan rasa kesal. ia pun membuka suara lagi, "daripada itu."
mendengar itu, ahnra menghentikan apa yang ia lakukan kepada ahn kemudian menatap sang sahabat dengan sebelah alis yang terangkat. sebuah senyuman tipis terukir pada wajah ahn sebelum menarik sang sahabat ke dalam dekapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
řētröuvâillęs
Fanfiction[Written in Bahasa] x «ORV FanFict» "siapa sangka bukan? kita akan bertemu dalam keadaan seperti ini, dan siapa sangka juga, kita akan saling merangkul takdir, satu sama lain." anggap saja pertemuan mereka adalah alur takdir yang tidak pernah ada ya...