[UNEDITED]
"berhentilah. atau keluargamu akan kami musnahkan."hanya dalam satu kalimat saja berhasil membuat seorang kakak-adik itu terdiam. merutuk di dalam hati mereka karena mereka gagal dalam melakukan rencana melarikan diri mereka dari neraka tersebut.
dihantui oleh kalimat itu, mereka tidak memiliki pilihan lain untuk terus menuruti apa yang mereka lakukan kepada keduanya. namun mereka sama sekali tidak dapat menduga bagaimana sebuah senyuman iblis tersembunyi di balik kalimat yang memabukkan itu.
jeritan yang memekik telinga menyapa pendengaran seorang gadis berusia 12 tahun tersebut. teriakan dari sang ayah yang memohon-mohon agar di ampuni. teriakan yang akan menghantui mimpi siapapun yang lolos dari bibir sang ibunda.
cairan layaknya wine menghiasi ruangan. bahkan menghiasi pakaian putih yang orang-orang biadab itu pakai ketika membunuh kedua orang tua yang paling tulus di dunia ini dengan kejamnya. tidak memedulikan bagaimana korbannya mohon dan pinta agar mereka tetap hidup.
dan oh.
bagaimana kejadian itu berhasil mengguncang mental dari seorang gadis berusia 12 tahun tersebut. menatap kejadian itu terungkap di depan mata kepalanya sendiri.
rasa benci dan dendam mulai menghantuinya. sama sekali tidak peduli lagi ketika dirinya dan sang kakak dijadikan bahan eksperimen dimana orang-orang itu membuat mereka menjadi alat pembunuh. alat yang dapat mereka manfaatkan tanpa harus menodai tangan mereka.
"haha! pimpinan akan sangat menyukainya!"
"kita akan segera naik ke pangkat yang lebih tinggi!"
"bagaimana kalau kita tingkatkan lagi level siksaannya? bukankah pimpinan bilang untuk tidak ragu dalam eksperimen mereka?"
"ide bagus. ayo lakukan."
oh.
bagaimana kedua telinganya sudah sangat muak mendengar semua itu.
dan bagaimana fakta bahwa yang menjadi dalang dari semua ini adalah orang yang melahirkan dirinya ke dunia yang kejam ini. bahkan mengetahui fakta dimana ternyata mereka-lah yang memberikan ide ini kepada perusahaan yang sangat rusak ini.
namun, kesabaran manusia tentu saja memiliki batasannya masing-masing. mungkin dengan mengorbankan kewarasannnya memiliki keuntungannya sendiri. dengan begitu, menjadikan benda di sekitarnya sebagai senjata, gadis kecil itu mulai melancarkan rencananya.
dengan perlahan namun pasti, ia mulai membunuh orang-orang yang menghalanginya. sama sekali tidak terganggu dengan darah yang terciprat kepada dirinya. tujuannya hanya satu dan itu harus dilakukan saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
řētröuvâillęs
Fanfiction[Written in Bahasa] x «ORV FanFict» "siapa sangka bukan? kita akan bertemu dalam keadaan seperti ini, dan siapa sangka juga, kita akan saling merangkul takdir, satu sama lain." anggap saja pertemuan mereka adalah alur takdir yang tidak pernah ada ya...