CBH-26

61 12 0
                                    

[UNEDITED]












hembusan angin menerpa surai hitam mereka dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













hembusan angin menerpa surai hitam mereka dengan lembut. helaan nafas panjang terdengar sangat kelelahan. sepasang mata hitam menatap sosok yang tengah tak sadarkan diri tak jauh dari tempatnya terduduk.

tatapannya terlihat sangat lelah. tangannya ia arahkan untuk mengelus lembut surai gilyoung yang tengah merenung sembari menjadikan lutut dokja sebagai bantal. itu tak lama sebelum langkah kaki menarik perhatian dokja.

ia pun menoleh ke sumber suara dan mendapati heewon dan jihye tengah berjalan menghampirinya. wajah keduanya nampak sangat kacau. entah kenapa dokja merasa bersalah karena sudah membuat mereka seperti ini.

"dokja, apa kamu baik-baik saja?" tanya heewon.

dokja menatap heewon yang wajahnya penuh dengan luka, "ya, aku baik-baik saja. kalian bagaimana?"

"kami baik-baik saja. tidak perlu khawatir." jawab heewon.

di sisi lain, ahn sendiri masih memangku kepala jonghyuk di pahanya. melihat bagaimana pria itu nampaknya sangat kelelahan dari pertarungan sebelumnya. lagi. ia mengelus surai hitam pria yoo tersebut dengan lembut.

sebuah notifikasi berhasil menarik perhatian mereka semua.

[Waktu Berakhir Skenario Utama Ketiga Sudah Dekat!]

"sepertinya yang di bawah juga sudah mau dimulai." gumam dokja.

perhatian heewon tentu saja tidak lama terfokus pada layar biru di hadapannya. ia menoleh untuk melihat pemandangan kota seoul dari atas sana.

"ah. kota seoul-nya, benar-benar sudah hancur semua ya." ucapnya.

dokja dan yang lainnya melihat pemandangan tersebut dari pembatas rooftop, tentu saja terkecuali ahn dan jonghyuk. heewon dan jihye fokus menatap pemandangan kota yang sudah hancur. sedangkan ahnra, yang kini sudah sadar, fokus menatap bintang yang tengah berkilauan di langit malam sembari duduk di tempatnya.

"ah. bintang jatuh."

ucapan gilyoung berhasil menarik perhatian yang lainnya. mereka semua menatap bintang yang berjatuhan bagaikan kembang api di langit tahun baru. mereka terpesona dengan apa yang mereka lihat di atas sana. dengan cepat, gilyoung membuat permohonan.

begitu juga dengan jihye dan heewon. membuat dokja yang melihatnya terheran-heran sebelum menatap gilyoung sesaat ia mendengar suara anak tersebut.

"hyung tidak membuat permohonan?" tanya anak itu polos.

dokja mengukir senyum sebelum bersandar pada pembatas rooftop, "aku juga sudah membuat permohonan."

"apa itu?" tanya gilyoung polos.

"katanya permohonan tidak akan terkabul jika di ucapkan." ucap heewon.

dokja tidak membalas ucapan mereka. ia melirik wanita hwang yang entah sejak kapan sudah tersadar kini sudah mendekati ahn dan jonghyuk dari balik bahunya. menatap bagaimana punggung tersebut secara perlahan semakin mengecil.

řētröuvâillęsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang