[Written in Bahasa] x «ORV FanFict»
"siapa sangka bukan?
kita akan bertemu dalam keadaan seperti ini,
dan siapa sangka juga,
kita akan saling merangkul takdir,
satu sama lain."
anggap saja pertemuan mereka adalah alur takdir yang tidak pernah ada ya...
"ingin dikatakan berapa kali pun, kalian tidak akan pernah percaya kan? jadi untuk apa aku biarkan mulutku berbusa lagi untuk mencoba meyakinkan kalian?"
ucapan dari gadis bersurai hitam pendek menggema di dalam kosongnya ruang OSIS yang diisi oleh dua gadis lainnya. kedua sahabat yang tengah di introgasi itu saling melempar tatap. sebelum kembali menatap gadis yang duduk di hadapannya sembari mengemut permen lollipop.
"lagipula, mola-mola sialan itu lebih tertarik pada seolhwa. mungkin rumor yang katanya dia sudah tidak menyukai seolhwa itu hanya hoax. aku tidak punya kesempatan lagi, kan?jadi kenapa aku harus repot?" balas ahn.
sooyoung menghela nafasnya kasar. ia sudah sangat lelah dengan drama orang-orang buta yang sudah sangat jelas kalau mereka saling menyukai satu sama lain. bisa-bisa sooyoung menjodohkan mereka tepat di hadapan kepala sekolah. atau bahkan di hadapan presiden korea selatan sekalian.
han sooyoung sudah lelah.
tidak ingin mendengar alasan yang keluar dari bibir ahn, sooyoung pun mulai menyuruhnya keluar ruang OSIS dengan tangannya. hal itu berhasil membuat perempat imajiner muncul di wajah ahn sebelum dengan kasar gadis itu bangkit dan keluar. tak lupa untuk mengechat ahnra kemana ia akan pergi.
suara dari ditutupnya pintu ruang OSIS dengan kasar berhasil mengagetkan ahnra yang masih terdiam. sweatdrop sembari menatap sooyoung yang menatapnya dengan tajam. tentu gadis itu tau kalau ahnra juga memiliki masalah yang sama seperti gadis bermarga choi itu.
"apa? kamu juga buta? mau aku donorkan mata?" tanya sooyoung ketus.
ahnra menghela nafasnya pelan sebelum bangkit dari duduknya. ia sudah tidak tahan untuk berada disana lebih lama, "dokja pasti ada di rooftop kan?"
"mana kutau. mungkin saja?" jawab sooyoung.
perempat imajiner muncul di wajah ahnra. gadis bermarga han ini benar-benar menguji emosinya hari ini. dengan begitu, ahnra menyilangkan kedua tangannya di dada dan menatap sooyoung tajam.
