Tameng
—05. Misi Syam—------
Makhluk paling ribet dan penuh drama jatuh pada.... Manusia.
------
Hari ini Syam memantapkan langkahnya menuju salah satu kelas yang berisi anak-anak ambis yang hobi berebut nilai tinggi, dengan surai sedikit berantakan yang ia usak kebelakang guna menambah daya tariknya.
Beliau ini sangat tau bagaimana cara menjadi pusat perhatian, terbukti dari beberapa pekikan kagum yang terdengar dari para siswi setelah melihat aksi narsis Syam.
"Gue cari Nada." Ujarnya ramah pada salah satu penghuni kelas.
"O-oh itu tuh yang lagi pake lip tint."
Jangan pikir Syam tidak tau benda itu, berprofesi sebagai buaya harus paham seluk beluk kebutuhan wanita. Dan Syam sudah khatam.
Dengan begitu ia bawa langkahnya mendekat pada bangku sang gadis cantik yang mulai sadar dengan kehadiran nya.
"Eh Syam? Nyariin gue?"
Syam mengangguk dan tersenyum, mengulurkan tangannya pada si cantik Nada.
"Mau ke kantin bareng?"
Nada mengulum senyumnya mendapatkan perlakuan manis itu, dengan malu-malu ia meraih uluran tangan Syam lalu berjalan beriringan. Tentu ia sangat senang mendapatkan afeksi dari salah satu primadona sekolah
"Kok tiba-tiba ngajakin gue?" Tanya Nada.
"Gue udah beberapa kali memperhatikan lo dari jauh, dan sekarang gua putuskan untuk deketin lo secara langsung aja." Jelas Syam disertai elusan ringan pada punggung tangan Nada.
Nada semakin salting tak karuan, gemes pengen peluk!
Syam berdesis kecil melihat siapa yang berlari berlawanan arah dengannya, itu Juyen yang nampak terburu-buru.
"Woi Syamsudin! Ayok kita cabut sekarang!"
Satu alis Syam berkedut menahan kesal. "Sorry, ada yang lebih penting dibanding cabut nggak jelas."
Melihat lirikan Syam membuat Juyen seketika mengerti dan sadar pada sosok gadis yang tengah bersama dengan Syam itu.
"Oh yaudah gue mau ngajakin Josev aja kalo gitu, lumayan kalo dapet example gratis."
Mendengar itu membuat Syam langsung menahan Juyen yang hendak pergi. "Sisain jari kelingking nya buat gue."
Juyen mendengus kemudian mengangguk saja, paham dengan kesukaan Syam yang agak laen.
"Jari kelingking?" Tanya Nada tak mengerti.
"Ceker ayam maksudnya."
Mereka kembali melangkah ke kantin, Syam memilihkan salah satu meja yang terasa pas untuk mereka berdua. Ini kan ceritanya pendekatan, feel nya harus dapet.
"Boleh gue nanya?"
Syam memulai untuk mengawali obrolan mereka, biar nggak garing sembari menunggu pesanan dateng. Syam bahkan meletakan ponselnya diatas meja agar mereka fokus saling berbincang.
"Ya boleh dong, tanyain aja."
Syam mengulas senyum. "Lo udah punya pacar? Ada yang marah nggak nih kalo gue deketin lo?"
Nada menggeleng pelan. "Nggak ada, gue jomblo sejak awal masuk SMA sampe sekarang."
Syam membulatkan matanya. "Serius? Masa cewek secantik lo bisa jomblo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tameng
Teen Fiction"Lo adek gue yang nakal, Wilard." ------ Wilard itu anak tunggal, namun sejak kedatangan Shankara ia harus menerima kenyataan bahwa ia menjadi si bungsu di rumahnya. Dan Shankara tidak pernah membayangkan akan memiliki seorang adik yang hanya berjar...