Tameng
—21. Tenang, Gue Temani—------
Kita perbaiki bersama, ya?
------
Shankara tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, Wilard mengajaknya bertemu dengan Jico dan yang lain seperti biasanya. Namun kini ia malah di tempeli banyak pemuda yang begitu bersemangat dan bahkan tidak bisa membiarkannya sendiri sebentar saja.
Wilard tengah mengobrol serius dengan Jico, hal itulah yang membuat Shankara semakin kewalahan menghadapi setiap tingkah anak-anak muda itu.
Beruntung Kai melihat hal itu, ia merangkul Shankara dan menariknya agar menjauh dari kerumunan.
"TENANG LO PADA! MALAH KAYAK ORANG UTAN!"
"Apalah bang Kai ini, kita cuman kangen sama Shankara aja!" Jawab salah satu dari mereka.
"Heh Saipul! Shankara takut sama kalian, jangan ganggu dia dulu!" Kembali Kai menggertak membuat yang lain mau tidak mau harus melepaskan Shankara.
Kai menoleh pada Shankara, ia terkekeh geli melihat wajah shock Shankara yang terlihat lucu dimatanya. "Jangan khawatir, mereka cuman pengen akrab lagi sama lo."
Shankara lantas melepaskan diri dari rangkulan Kai. "Sebenernya siapa mereka?"
"Anggota Suarga yang dipanggil Jico, mereka yang bakal bantuin kita ngelawan Conda."
Shankara mengangguk paham, ia masih tidak menyangka kata 'sebagian' yang diucapkan oleh Jico kemarin ternyata sebanyak ini. Shankara tiba-tiba membayangkan sebanyak apa anggota Suarga apabila di kumpulkan semua.
"Bang Kara!"
Wilard berlari kecil menghampiri, ia dengan cepat menggandeng tangan Shankara. "Jangan jauh-jauh dari gue!"
Shankara mengedikkan bahunya. "Sorry, tadi ditarik sama anak-anak itu."
Shankara menunjuk sekumpulan pemuda yang tengah berkumpul sembari bercanda, Wilard yang melihat itupun hanya mendengus.
"Santai aja tuh mata, kita dah jadi satu regu sekarang walaupun gue masih meragukan keahlian kalian."
Danu Anggara, pemuda yang sudah menjadi kaki tangan Tiyas itu menghampiri sembari mengunyah permen karet.
Danu terkenal dengan sifat arogan nya, namun begitu kompeten jika sudah menyangkut Suarga. Belagu banget kalo kata Kai, tapi belagu nya sesuai dengan hasil kerjanya yang selalu memuaskan.
"Tenang aja, kami nggak bakal bikin keraguan lo itu jadi nyata. Ketua sendiri yang mengangkat kami masuk, jadi nggak seharusnya lo meragukan pilihan Ketua." Wilard menjawab dengan berani, Kai dan Shankara bahkan sampai dibuat terkejut.
Danu menyipitkan matanya. "Kalau memang lo mengecewakan, Shankara tidak akan bergabung dengan kalian lagi."
Wilard terkekeh, menarik sudut bibir nya dan menatap remeh Danu. "Lo nggak ada hak!"
Nampaknya Danu yang memang tidak punya banyak stok kesabaran itu mulai tersulut, ia hendak mendekat pada Wilard namun Kai segera menahan pundaknya.
"Lo bakal dapet masalah yang serius kalo sampe Wilard lecet."
Danu meliriknya sinis. "Dimana pikiran Ketua disaat membawa dia bergabung sama Suarga?!"
Kai menghela nafas. "Banyak cerita yang terjadi sebelum kalian nyampe disini, yang jelas masalah kali ini nyaris sepenuhnya diatur oleh Wilard. Ketua hanya mengarahkan untuk mengembalikan harga diri Shankara!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tameng
Ficção Adolescente"Lo adek gue yang nakal, Wilard." ------ Wilard itu anak tunggal, namun sejak kedatangan Shankara ia harus menerima kenyataan bahwa ia menjadi si bungsu di rumahnya. Dan Shankara tidak pernah membayangkan akan memiliki seorang adik yang hanya berjar...