Tameng
—03. Salah Paham—------
Hidup tanpa cinta bagaikan taman tak berbunga. Nggak juga sih kalo kata Wilard.
Karena lebih sakit nggak punya duit.------
Sama seperti sekolah-sekolah lainnya yang memiliki ciri khas tersendiri, SMA Laksmana menjadi pentolan bagi para siswa teladan dan berandalan.
Disatu sisi begitu banyak prestasi yang diraih dari perwakilan SMA Laksmana, dari berbagai jenis perlombaan dan olimpiade.
Namun kenakalan yang berasal dari sekolah tersebut pun mendapatkan begitu banyak perhatian dari berbagai pihak, bahkan sampai pak walikota pernah memberikan petuah panjang saat kunjungan.
Sayang katanya, prestasinya harus lebih menonjol dibanding kasus-kasus nya.
Dan salah satu preman kelas pas-pasan di SMA Laksmana adalah Wilard and the gank, mereka begitu sering mendapatkan sorotan karena kenakalan yang sudah di tahap parah euy!
Dan karena itulah saat ini Shankara berada diluar ruang BK, Teo tengah di dalam sedang berbincang hangat—agak panas— bersama guru konseling.
Shankara sudah memberikan jawaban dan penjelasan mengenai perkelahian yang dilakukan Wilard dan Leno.
Shankara juga baru tau tadi pagi dari Juyen, bahwa sebenernya Leno yang mematik emosi Wilard lebih dulu hingga terjadi adu jotos. Namun Shankara tetap tidak membenarkan perbuatan Wilard yang selalu berfikiran dangkal.
Tak lama Teo keluar dengan wajah kusut, nampaknya mood nya sedang tidak baik-baik saja.
"Gimana yah?"
Teo mengulas senyum tipis. "Aman, Wilard cuman dapet penambahan poin soalnya gimanapun dia di tantang lebih dulu."
Shankara mengangguk paham, sedikit lega setelah mendengar nya. "Yasudah, ayah mau langsung pulang?"
"Kok pulang, ayah langsung ke kantor aja."
Teo menyempatkan diri untuk menepuk beberapa pundak tegap Shankara sebelum berpamitan pergi, ia harus segera kembali bekerja dan menyelesaikan proyek terbarunya.
Shankara memutar langkahnya menuju kelas, ia sudah melewatkan jam pelajaran pertama hanya untuk mengurusi hasil kelakuan Wilard kemarin.
"Shankara oiii!"
Shankara mengerutkan keningnya melihat Juyen dan Syam yang berjalan beriringan berlawanan arah dengannya.
"Mau kemana?" Tanya Shankara, sebatas bbb. Basa basi bangsat.
"Kantin, mau ikut?"
Shankara menggeleng, ia mengerutkan hidungnya tanpa sadar ketika menangkap bau tak asing dari kedua orang dihadapannya itu.
"Kalian abis ngerokok?"
Syam sontak mencium bau di seragamnya. "Waduh kecium ya baunya? Harus pake parfum nih."
"Hei gue nanya."
Syam mengusap tengkuk nya. "Iya tadi sempet ngerokok di warung, tapi Juyen noh yang paling banyak!"
Juyen yang di tuduh pun melotot tak terima, meskipun itu benar adanya. "Ngaca setan, lo juga habis banyak!"
"Mending lo berdua masuk kelas aja, daripada bolos-bolos nggak jelas."
Juyen dan Syam sontak saling berpandangan. "Adek lo itu juga sering bolos."
Benar juga, batin Shankara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tameng
Ficção Adolescente"Lo adek gue yang nakal, Wilard." ------ Wilard itu anak tunggal, namun sejak kedatangan Shankara ia harus menerima kenyataan bahwa ia menjadi si bungsu di rumahnya. Dan Shankara tidak pernah membayangkan akan memiliki seorang adik yang hanya berjar...