07. Penghianatan Shankara

647 64 4
                                    

Tameng
—07.Penghianatan Shankara—

------

Hidup seperti Larry!

------

Hega melenggang masuk kedalam rumah milik salah satu sahabat karib nya, siapa lagi kalau bukan Bapak Josev yang terhormat.

Hega celingukan mencari si penghuni, sedikit heran karena kondisi rumah begitu gelap dan hanya terlihat remang-remang terkena cahaya dari langit sore.

Namun langkahnya seketika berhenti saat mendengar suara dari arah dapur, dengan cepat Hega mendatangi guna mengecek nya. Dan ia pun seketika menghela nafas melihat Josev lah yaang berada disana sedang membersihkan pisau nya.

"Jo? ngapain?"

Josev menoleh dengan santai, jelas tidak terkejut melihat kedatangan Hega yang tiba-tiba. Karena hanya Hega lah yang berani memasuki rumahnya tanpa izin.

Hega mendekat, netranya memincing melihat sebuah botol kaca berisi kornea mata yang terlihat masih begitu segar.

"Ini siapa lagi yang lo cacah?"

"Orang suruhan bokap gue yang diem-diem cepu laporan kalo gue abis tawuran."

Hega menelan ludahnya dengan berat, netranya menelisik meja makan yang kotor dipenuhi noda darah. Rasa mual mulai menyerangnya, sontak Hega menutup hidungnya.

"Sialan, gue lupa kalo habis makan."

Josev terkekeh. "So, kenapa lo kesini?"

"Ada yang mau gue omongin, tentang Wilard."

Josev menaikkan sebelah alisnya, meletakan pisau terakhirnya diatas meja. "Kenapa sama Wilard?"

"Nggak tau juga, tadi Syam bilang Wilard lagi pundung sama Shankara."

"Ya kalo gitu urusan kakak adik dong, kita nggak perlu—"

"Bentar dulu, sialan!" Hega segera mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sesuatu pada Josev.

Sebuah rekaman singkat membuat Josev membulatkan matanya, disana jelas terlihat Shankara tengah berjabat tangan dan berbincang dengan Rego di gerbang belakang sekolah. Meski tidak terdengar apa yang mereka bicarakan, Josev masih dapat melihat ekspresi wajah Rego yang cerah dan nampak bahagia.

"Dapet darimana?"

"Juyen dapet video ini dari nomor asing."

"Udah dilacak?"

Hega mengangguk. "Sudah tapi nomor itu nggak bisa dihubungi lagi, dan nggak ada petunjuk apapun."

Josev segera mengelap tangannya, sepenuhnya kini tertarik dengan pembahasan Hega. Apalagi dengan menyeret nama Wilard, si adik kesayangannya.

"Kita pantau diem-diem."

------

Shankara berjalan pelan agar Wilard yang bersamanya tidak sadar jika kakak nya tertinggal, yang lebih muda berjalan riang sembari mengobrol bersama dengan Riki—si teman sekelasnya.

Shankara menghentikan langkahnya, lalu memutar arah ke gerbang belakang sekolah. Tempatnya terakhir kali berundingan dengan Rego.

Semalam ia mendapatkan pesan dari Rego agar menemuinya disana sebelum bel masuk berbunyi, tentu saja untuk membahas tawaran dari Rego.

Shankara beneran udah muak banget dan ingin secepatnya lepas dari sosok Rego.

Dan di sinilah ia berada dengan sosok yang gemar sekali mencari masalah, dan Shankara adalah salah satu orang yang malah terseret dengan Rego.

TamengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang